Makhluk aneh

474 Words
"Felix!!!" teriak Shivin membuat sang asisten terkejut bukan main. "kau membawaku makhluk apa?" tanyanya datar sembari menatap wanita itu. "saya tidak tau, Tuan". ujar Felix membuat Shivin menatap tajam kearah nya "jika bukan kau yang membawanya, kau siapa?" Felix yang mulai menunduk ketakutan, bisa-bisanya dia menciptakan musibah sendiri. "seharusnya aku tidak mengandalkan Bima, pasti gajiku akan dipotong karena ondel-ondel bawaan Bima sialan ini!" "maaf Tuan, tadi Bima yang membawanya kesini" jawab Felix ketakutan. "apa? jadi dari tadi aku menelpon mu,bkau dimana" bentak Shivin "tadi...itu, tadi saya.. eeehhh saya hehehe tadi saya......." ucap Felix blakblakan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. brak Shivin menggebrak meja dengan sangat kuat, sehingga wanita itu terperanjat dan ketakutan. "dasar tidak berguna!!! aku menyuruh mu bukan menyuruh Bima. kenapa kau tidak mencari nya sendiri, keterlaluan". kritik Shivin membentak. "maaf Tuan " ucap Felix sambil menunduk. "ah sudahlah, tidak ada gunanya sekarang apakah makhluk ini bisa bekerja atau tidak?!" tanya Shivin "saya tidak tahu Tuan". jawab Felix dengan suara sedikit gemetar. "tentu kau tidak tahu, dasar tidak berguna. Keluar!!!!!" rutuk Shivin sambil menunjuk ke arah pintu ruangan. "ba... baik Tuan, saya permisi". Felix beranjak pergi diikuti oleh wanita itu. "mau kemana kau makhluk aneh???" tanya Shivin menatap tajam ke arah gadis itu. "a...aku mau keluar!!!" jawab wanita itu terbata-bata. "siapa yang menyuruh mu keluar?" bentak Shivin. "bukannya tadi bapak menyuruh kami keluar? lalu saya harus apa disini pak???'' tanyanya bingung. Shivin yang tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban wanita itu. "aku menyuruh Felix untuk keluar bukan kamu bodoh!!! siapa nama mu??" tanya Shivin "Sheila...." jawab wanita itu sinis "ternyata makhluk aneh dan ondel-ondel itu Sheila, tapi kok bisa ya dia yang akan menjadi sekretaris baru, dan berpenampilan seperti itu". gerutu Shivin dalam hati "oke sekarang katakan apa kau bisa bekerja". tanya Shivin, Sheila mengangguk cepat. "bicara !!! jangan hanya mengangguk karna kau tidak bisu". Shivin yang berjalan mendekati Sheila. "maaf pak, saya bisa bekerja pak". jawab Sheila dengan suara lantang. "sebenarnya kau bekerja sebagai apa?" tanyanya sambil terus mendekati Sheila. "saya pernah bekerja di perusahaan xxxx sebagai sekretaris pak". jawabnya bohong dengan suara gugup karna Shivin sudah berada sangat dekat dengan nya. "kau bisa bekerja dalam tekanan?" tanya Shivin sedikit menekan "bisa pak!!!" jawab Sheila dengan suara yang sangat keras. "hei makhluk aneh kau tidak perlu berteriak, aku tidak tuli". bentak Shivin karena merasa terkejut. "maaf pak!!!" Sheila menggigit bibir bawahnya. "oke mulai besok kau bisa bekerja, eits tapi bukan berarti kamu hari ini boleh pulang, kau bisa tanya kan pada Daisy apa saja pekerjaan mu hari ini" ujar Shivin sambil menyunggingkan senyum nya. "itu artinya aku mulai berkerja hari ini bodoh, ternyata selain pinter menghina orang ternya kau juga bodoh". gerutu Sheila kesal. "apakah kau akan terus mematung disitu sampai besok???" tanya Shivin menatap Sheila sinis. "ehh iya pak, saya pamit untuk keluar pak!!!" pamit Sheila, lalu bergegas keluar dari ruangan tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD