sekretaris baru

857 Words
Felix menghela nafas kasar, lalu menaiki lift. sampai kebawah ia terus menggerutu. "hei, Felix!!! kenapa kau pagi-pagi sudah cemberut saja?" sapa Bima yang keluar dari ruangan nya. "huh, kau seperti tidak tau saja".ketus Felix sambil menghela nafas panjang. "hahaha, pasti sudah kena semprotan singa itu lagi" ejek Bianca dari meja resepsionis. "apa dia meminta mu mencari sekretaris baru untuk nya?" tanya Bima mengangkat kedua alisnya. "kau tau Dia kan?" tanya Felix, Bima mengangguk cepat. "sekarang bantu aku carikan sekretaris baru untuk bos Lucknut tillah itu". ujar Felix dengan memasang kan ekspresi wajah datar. "dengan senang hati asisten Felix'' ucap Bima sambil mengedip-ngedipkan matanya. "aku doakan saja semoga matamu seperti itu selamanya''. ucap Felix sebal "ehh, kau ini jahat sekali". rajuk Bima sambil cemberut. "cepat!!!!!!" bentak Felix dengan galak "apa?" tanya Bima dengan santai "kau ini, carikan sekretaris baru itu sekarang!!!!!" perintah Felix. "apa,???" kaget Bima "Carikan sekretaris baru itu sekarang!!!!" teriak Felix ketelinga Bima "woiii aku dengar" ketus Bima sambil mengusap lembut telinga nya. "lalu kenapa kau bertanya lagi". ujar felix "aku kaget bukan budeg" cibir Bima "yasudah cepat!!!" suruh Felix "tapi, dimana kita harus mencari sekretaris baru dalam waktu sekejap???" bingung Bima. "ya mana aku tau, itu urusan mu,jika sudah ketemu hubungi aku dan bawa kekantor ini". jawab Felix dengan santai kok jadi Bima yang kena ya..... "Asisten dan Bos sama saja, sama-sama suka memerintah seeenak hati", ketus Bima, sementara Felix hanya terkekeh. "DiMana ya aku harus menemukan sekretaris baru untuk bos sialan dan asisten nya itu". Bima tampak sedang berpikir keras. tiba-tiba Bima mengingat sesuatu, "haaaa, sekarang aku tau!!!" sambil menepuk keras punggung Felix yang sedang duduk sambil minum kopi. Felix menyemburkan air tepat mengenai wajah Bima, yang merasa tidak berdosa sama sekali. "Uhukkk uhukkk, kau bisa tidak hah jangan menepuk sembarangan punggungku". Bima terkekeh ''maaf, maaf! aku tahu sekarang harus membawa siapa pada bos singa Lucknut tillah itu." ujar Bima "Benarkah?? kali kau harus benar-benar mencarikan sekretaris baru yang membuat bos Lucknut itu tidak memecatnya lagi". sahut Felix menyunggingkan senyum nya. yaampun mereka memang Asisten dan karyawan durjana. "tentu saja, kau tunggu disini ya". ujar Bima. Tidak menunggu waktu lama Bima segera berlari keluar dari kantor. "semoga saja Bima menemukan orang yang tepat" batin Felix lalu melanjutkan kegiatan, yaitu ngopi sambil santai. 1 jam Felix menunggu Felix sudah sangat resah takut Tuan Muda nya itu mengamuk lagi, dari tadi dia sudah ditelpon. tak lama datanglah Bima dengan seorang perempuan yang berpenampilan sedikit menarik, eh aneh maksud nya. "Akhirnya kau datang juga, darimana saja sih? dari tadi bos Lucknut itu sudah menelpon ku".brutuk Felix sambil memicingkan matanya pada Bima. "kau pikir mudah mencarinya? aku harus berkeliling dulu untuk menemukan rumahnya". ucap Bima ketus. "cepat kita bawa dia keruangan bos durjana itu!" sambung nya pada Felix. heh sudah ganti nama? tadi Lucknut tillah sekarang durjana. halah tidak penting, karena yang terpenting itu mereka sudah membawa sekretaris baru untuk bos nya. "kenapa kau berdiri dibelakang ku? ayo cepat kemari!" ajak Bima yang dipanggil pun segera memperlihatkan dirinya, mata Felix langsung terbelalak melihat nya entah karena sebuah kecantikan atau keanehan. Lalu Felix langsung menatap tajam ke arah Bima "kau yakin dia bisa berkerja dengan benar?" selidik Felix. "sebenarnya kau dari planet mana?" sambung Felix sembari melihat wanita tersebut dari ujung rambut hingga ujung kaki. tentu saja,dia juga pernah bekerja loh sebelumnya. "kau tanya aku dari planet mana? tentu saja aku dari rumahnya dan membawa dia kesini". jawab Bima memasangkan ekspresi wajah kesal. "maksud ku kau menemukan ondel- ondel seperti itu dari mana?" ejek Felix "apa? coba ulang sekali lagi! kau mengataiku ondel-ondel", wanita itu mulai bersuara karena tidak menerima dirinya disebut ondel-ondel. "memangnya penampilan seperti itu harus disebut apa? hahahhahhhhh" tawa Felix pecah bruk, wanita itu menginjak kakinya Felix dengan high heels nya. "aduh aduh, sakit oi" rengek Felix "ini untuk kau yang mengataiku ondel-ondel". ujar wanita itu, lalu wanita itu pun juga menepuk keras jidatnya Felix. "auuu sakit" Felix terus meringis kesakitan. ''maaf..... sengaja hahahhahahaha'' ucap wanita itu, lalu tertawa. tiba-tiba ponsel Felix berdering, telpon masuk dari sang Tuan. " Felix, sudah hampir 2 jam kamu belum membawakan aku sekretaris baru?" ucap nya ketus diseberang telpon. "ahh, Tuan aku akan segera membawakannya kehadapan Anda". Felix menutup telponnya. "ayo cepat semoga dia tidak frustasi dan akan baik-baik saja saat melihat mu nanti", ajak Felix pada wanita itu. "pergilah, semoga berhasil!!!' ucap Bima sambil mengacungkan jempol nya. wanita itu mengangguk dan tersenyum, dan segera mengikuti Felix memasuki lift. Saat berada di dalam lift, hatinya berdebar-debar sesekali dia bercermin. Rambut panjang yang di kuncir,rok hitam sampai kelutut, dan kemeja putih panjang, tidak lupa kacamata tebal. bayangkan saja itulah penampilannya sekarang. "apakah penampilanku seburuk ini? ahh tidak masalah, pekerjaan tidak dilihat dari penampilan melainkan cara kerjanya". batin gadis itu. Dia merapikan bajunya dan terlihat sangat gugup, Bismillah semoga berhasil ting pintu lift terbuka dan tepat didepannya sudah ada pintu ruangan yang tertera tulisan CEO, rasa gugup semakin menyerangnya. Felix segera memutar knob pintu dan membukakan pintu ruangan CEO tersebut. ceklek Seorang pria yang tampak sedang duduk di kursi kerjanya dengan menata kearah mereka, dengan mata membelalak melihat wanita itu. kira-kira siapa ya wanita itu, dan seperti apa kah bentuk nya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD