Prolog

206 Words
Bella hanya bisa terdiam saat Rey menarik tangannya. Ia tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan, ia sadar Rey marah atas kelakuannya. Tapi, sungguh ia tidak tahu Rey akan melihat kejadian itu. "Masuk." Perintah Rey saat mereka tiba di parkiran. Tanpa pikir panjang, Bella langsung masuk ke dalam mobil Rey. Ia tidak ingin membuat Rey tambah marah pastinya. Setelah menyuruh Bella masuk ke dalam mobil, Rey pun menyusulnya. "Jadi, seperti itu kelakuanmu saat aku tidak ada?" Tanya Rey datar. Bella tahu saat ini Rey benar-benar marah. "A-aku, Maaf Rey. Aku benar-benar minta maaf." Ucap Bella pelan sambil meremas ujung rok abu-abunya. "Siapa laki-laki itu? Selingkuhan mu?" "Bukan! Ia hanya teman ku, Rey. Ku mohon maafkan aku." "Cih. Teman katamu? Apa ada teman yang seperti itu? Saling berpelukan seperti seorang kekasih?" Ucap Rey sambil menatap Bella tajam. Bella tidak berani membalas perkataan Rey, untuk menatapnya saja Bella tidak berani. "Lupakan lelaki itu. Atau kamu tahu akibatnya. Mengerti?" Perintah Rey. Bella hanya mengangguk saat mendengar perintah dari Rey. Ia tidak mungkin membantah perintah Rey. "Dan satu lagi, mulai besok aku akan satu sekolah denganmu. Dengan begini aku sendiri yang bisa melihat semua kelakuan mu di sekolah." Dan saat itu juga, Bella tahu. Bahwa kebebasannya terancam kembali. ---
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD