BAB 45

1049 Words

Apa mungkin Yusuf akan membaca email hanya untuk membukakan pintu untuknya? Zulaikha menggelengkan kepalanya. Kening ia kini sudah banjir dengan keringat, perasaannya pun was-was. Ia takut telat masuk dan mendapatkan amarah dari Citra, dia juga takut Hani ikut marah dengannya. Sekarang ia bingung harus bagaimana, teriak pun percuma, gudang ini kedap suara. Ia hela napas pelan, padahal ia tidak pernah mencari masalah dengan Tari, tapi Tari malah memperlakukan ia seperti ini. Entah apa motifnya, yang jelas Zulaikha sama sekali tidak paham dengan jalan pikiran Tari. Sudah hampir lima menit Zulaikha duduk di depan pintu—menatap layar handphone-nya dengan tatapan sendu. Beberapa menit ke depan ia harus segera bekerja kembali, tapi sekarang ia masih mendekam di dalam gudang sumpek ini. Zulai

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD