BAB 44

1091 Words

Tidak hanya awal masuk kampus Zulaikha bertemu Kafka, saat pulang dari kampus pun ia bertemu kembali dengan Kafka. Entah mengapa ia malah merasa kalau Kafka itu sebenarnya sengaja, gedung mereka memang dekat, tapi tetap saja beda jalur. Kalau tadi pagi dia bersama Amar, siang ini dia bersama Rizwan. Seperti sebelumnya, dia menyapa Zulaikha dengan awalan salam sampai pertanyaan monoton yang membuat canggung. Jujur saja dengan seperti itu rasanya karakter menyenangkan yang Kafka miliki jadi sirna, ia malah jadi merasa kalau Kafka tak beda jauh dengan laki-laki lain di luar sana. Padahal sebelumnya ia sudah menilai Kafka dengan penilaian lebih baik, dari Kafka ia belajar kalau tidak semua laki-laki itu suka menggoda, nyatanya, Kafka tidak beda jauh. Kalau tadi ada Alea yang bisa menolongnya

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD