Sisi Lain

2321 Words

Happy Reading Rahang Kesya hampir terlepas ketika mobil Sean berhenti di depan sebuah butik megah dan pastinya paling mahal se-kota itu. Kedua tangannya menepuk-nepuk pelan pipinya memastikan semua itu bukanlah mimpi. "Se-sean, apa yang kita lakukan disini?" Kesya bertanya terbata-bata, rasa tidak percaya membuat lidahnya kelu. Sean terkekeh pelan melihat mulut Kesya yang menganga lebar. "Tutup mulutmu, aku tidak ingin binatang buas menelusup ke dalam." ujar Sean dengan nada menggoda yang langsung mendapat tatapan tajam dari Keysa. "Cih, dasar mesum." cibir Kesya mengerti maksud perkataan Sean. "Ayo masuk." Sean menarik tangan Kesya cepat tanpa memperdulikan umpatan-umpatan gadis itu. Hal yang pertama sekali di lihat Kesya di dalam butik itu adalah sebuah ruangan yang didominasi war

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD