awal
Putri, cahya, mia dan yani adalah siswa sma. Mereka bersahabat. Apapun yang dialami dari salah satu pasti yang lain juga tau. Tidak ada rahasia diantara mereka. Keluarga mereka pun sudah seperti keluarga sendiri. Orang tua mereka juga jadi saling mengenal. Walau masih bisa dibilang anak-anak, tapi mereka tidak bisa menjaga rahasia satu sama lain seperti orang dewasa. Putri anak yang cantik, tegas, Cepat bergaul, Konyol pula, dan juga pintar. Cahya anak yang paling tinggi diantara mereka, manis, sulit menyesuaikan diri dengan suasana baru, tegas, optimis, realistis, dan juga selalu mementingkan nilai. Mia anak yang imut, senang bercanda, mudah bergaul, banyak teman, paling suka ngomporin temen yang lain, selain itu dia juga setia kawan walau tidak setia pacar. Yani anak yang manis, cuek terhadap orang lain, tidak mudah bergaul, terlalu percaya kepada orang lain, selalu berpikir bijak, positif tinking.
Awal mereka bertemu saat masuk sma. Merka dari sekolah menengah pertama yang berbeda. Saat putri, yani dan cahya melihat mia merasa tidak senang. Mia terlihat centil dan tidak rapih. Berseragam lengan panjang tapi lengan bajunya tidak dikancing malah memakai deker dengan warna mencolok. Selain itu baju ami pun sebagian keluar di belakang. Sama sekali jauh dari kata rapih.
Awal-awal menjadi teman sekelas, hanya putri dan cahya yang berteman bahkan mereka duduk bersebelah. Yani yang memiliki teman dari SMP yang sama mereka duduk bersebelah. Sedangkan mia duduk di pojok paling belakang dengan salah satu teman yang baru dikenalnya.
Saat guru masuk memperkenalkan diri.
"Selamat pagi nak, selamat kalian sudah maauk ke tahap yang lebih tinggi dari SMP sekarang kalian menjdi siswa SMA. Ini kali pertama kita bertemu dikelas IPA 3 ini. Perkenalkan nama saya Ati widiati, siawa lain memanggil saya bu ati. Untuk tahun ajaran ini aaya ditugaskan untuk menjadi wali kelas kalian. Selain menjadi wali kelas saya juga mengajar mata pelajaran matematika. Jika kalian perlu sesuatu bisa kirim pesan atau telfon ke nomer telepon saya ini." ibu ati menuliskan nomor teleponnya di papan tulis.
"Sekarang saya juga ingin mengenal kalian. " kata bu ati. lalu murid-murid mempeekenalkan diri secara bergantian.
Itulah hari pertama mereka bersekolah dan menjadi teman sekelas.
