"akhirnya...,"
seorang pria nampak tengah terduduk diatas sebuah kursi di dalam sebuah ruangan temaram, sebuah kursi nampak berada di tengah ruangan tersebut, beberapa pria kekar dalam seragam militer nampak mengelilingi sang pria yang tengah terikat tersebut.
wajah nya terlihat lebam akibat terkena hantaman beberapa benda tumpul, percikan darah masih terlihat di sudut bibirnya, seluruh tubuh nya masih terasa ngilu karena terkena beberapa kali tendangan dan pukulan yang di lontarkan oleh para anggota militer tersebut.
sang pria masih mencoba mendongak kan kepalanya yang masih terasa berat, pandangan nya masih nampak nanar, seluruh kesadaran nya masih belum pulih, dia masih mencoba mengangkat kepala nya untuk menatap ke arah seorang Kolonel yang berdiri dihadapan nya.
"Sepertinya kau butuh sedikit penyegaran, Snake." Ujar sang Kolonel sembari menatap tajam ke arah sang pria, Pria tersebut hanya tersenyum mengejek ke arah Kolonel yang berdiri di hadapan nya, beberapa anggota militer masih nampak berdiri di sekitarnya, sementara dari seberang ruangan nampak beberapa pejabat dewan melihat melalui sebuah kaca besar anti peluru yang berada di sisi kiri ruangan interogasi.
Sang kolonel mulai berjalan ke arah sisi ruangan, sebuah meja panjang yang berada di sisi ruangan tersebut yang menjadi tujuan nya, Sang Kolonel meraih gelas yang berada di atas meja tersebut, sembari melirik ke arah sang pria yang tengah terikat di tengah ruangan, Sang Kolonel menuangkan air yang berada dalam sebuah teko ke dalam gelas.
"Jangan lupa untuk mencampurkan satu sendok Emoxilla, Kolonel." Ujar sang pria sembari tersenyum mengejek.l, mendengar perkataan pria tersebut sang kolonel hanya tertawa sembari terus menuangkan air ke dalam gelas.
sedikit demi sedikit gelas yang berada di atas meja mulai terisi penuh, Sang pria nampak melihat sekeliling seperti sedang mencari sesuatu.
"Racun itu terlalu mewah untuk b******n seperti mu, Snake." jawab sang Kolonel. Snake hanya tersenyum ke arah sang Kolonel ketika pria tersebut berjalan pelan ke arah nya sembari membawakan segelas air untuk nya.
"Kau mau ini? b******n?" Tanya sang Kolonel sembari memperlihat kan segelas penuh air putih, Snake hanya terdiam, dirinya mengetahui jika pria yang tengah berdiri di hadapan nya sedang meng uji mental nya.
"Aku masih bisa bertahan selama beberapa hari tanpa minuman, Kolonel...," Ujar sang pria sembari tersenyum sinis ke arah sang Kolonel, Gelas berisi cairan di tangan sang Kolonel nampak menggiurkan, dahaga yang selama ini menyiksa diri nya dapat dihilangkan saat itu juga, namun Snake masih mempertahan kan harga diri nya.
Sang kolonel mengetahui bahwa seorang pria di hadapan nya adalah seorang vetetan perang tiga ratus hari, tidak semudah itu untuk menakluk kan seorang prajurit hasil tempaan medan perang Eksparia.
"Sekali lagi, Snake, Aku bertanya padamu, siapakah Cobra...," Kembali samg Kolonel bertanya pada seorang pria yang tengah terikat di sebuah kursi di tengah ruangan interogasi.
"Jangan menguji kesabaranku, John. Siapakah Cobra." Sang Kolonel kembali bertanya, seorang pria bertubuh kekar nampak berjalan mendekat, prajurit dengan tinggi hampir dua meter yang sedari tadi berdiri di dekat pintu keluar ruangan interogasi tersebut nampak mulai melangkahkan kaki mendekati mereka.
"Aku tidak ingin bertindak kasar, Snake..," Kembali sang Kolonel berkata, Pria tinggi besar nampak berdiri di belakang sang kolonel sembari tersenyum sinis ke arah pria di tengah ruangan. Snake kembali tersenyum sinis ke arah mereka berdua.
"Aku masih memegang kode etik prajuri, Letnan john, tetapi, jika kau bersikeras untuk tetap menutup mulutmu, aku akan...,"