Kevin tertidur di hotel bersama Sicil gadis kecilnya. Renata memperhatikan Kevin dan Sicil dengan perasaan tak enak, sebenarnya dia tak ingin tiba tiba muncul di hadapan Kevin tapi dia harus melakukan itu. Renata mencari Kevin sampai ke London, Sicilia mengalami sakit leukimia.
Hanya sumsum tulang belakang dari ayah, ibu kandung atau saudara yang bisa menyelamatkan hidup Sicilia. Kevin tak begitu saja mempercayai Renata, bagaimana mungkin wanita itu datang tiba tiba dengan membawa seorang anak perempuan berumur 3 tahun.
Kevin melakukan tes DNA untuk Sicilia untuk membuktikan apa kah anaknya atau tidak dan hasilnya semua keraguan Kevin tak terbukti, Sicilia memang anak kandung Kevin. Kevin tak percaya dengan hal yang baru dia alami sekarang, dia sangat mencintai Alin dan tak kan mungkin mengkhianatinya tapi kehadiran Sicilia dan Renata membuat semuanya menjadi rumit. Dia harus bagaimana sekarang, dia merasa bersalah pada Renata yang mengandung dan membesar kan Sicilia seorang diri.
Kevin teringat masa indah dia berpacaran dulu dengan Renata sebelum dia bertemu dengan Alin. Kevin bersama Renata selama setahun tapi hubungan mereka kandas karena restu orang tua. Gloria tak menyetujui hubungannya dengan Renata yang bukan dari keluarga berada.
"Kev kembalilah keapartementmu sepertinya Sicil sudah tidur nyenyak," kata Renata yang tak enak pada Kevin.
"Maafkan aku." Kevin sangat menyesal pada Renata.
"Tak perlu meminta maaf padamu Kev, ini lah jalan yang ku pilih hidup berdua dengan Sicil. Aku juga salah tak memberitahumu tentang kehamilanku dan jika bukan karena Sicil sakit luekimia aku tak akan mencarimu. Sekarang aku hanya memohon padamu untuk menolong Sicil, " jawab Renata.
"Aku.. aku...." Kevin tak bisa melanjutkan kata katanya.
"Aku tau kamu sudah punya tunangan dan akan menikah. Aku hanya memohon padamu untuk kesehatan putriku, tolonglah bersama ku untuk memeriksa keadaan Sicil dirumah sakit. Mungkin sum sum tulang belakangmu cocok dengan Sicil. Seandainya aku cocok tidak akan mungkin seperti ini."
"Re tanpa kamu suruh pun aku akan menolong putriku. Aku akan bertanggung jawab sepenuhnya dengan kesehatan putriku dan segala kebutuhan Sicil juga kamu Re."
"Tak perlu seperti Kev, aku bisa membiayai semua kebutuhan ku dan Sicil."
"Ini putriku Ren, apa pun akan kulakukan demi Sicil." Kevin berbicara dengan tegas pada Renata.
Kevin kembali ke apartementnya, dia sangat pusing sekali dengan masalah yang ada. Dia tak ingin Alin tau tentang Renata dan Sicilia. Kevin khawatir kehadiran Sicil akan menyakiti dan melukai Alin tapi dia tak mungkin meninggalkan Sicil, Sicil masih berusia 2 tahun dan sangat membutuhkan dirinya.
Kevin mengerti perasaan seorang anak yang tak mengenal ayahnya, ayah Kevin sudah meninggal saat dia berusia 5 tahun. Kevin tak ingin masa kecilnya yang besar tanpa seorang ayah terulang kembali pada Sicil putri kecilnya. Jika dia menikahi Renata bagaimana dengan Alin, perasaannya dulu untuk Renata masih ada walau tidak sebesar perasaannya pada Alin.
Kevin menghidupkan kembali ponselnya, ada beberapa pesan dari Alin. Kepala Kevin menjadi pusing, apa yang harus dia lakukan sekarang. Kevin menghubungi ponsel Alin kembali tapi tak ada jawaban, dia berfikir mungkin Alin sedang beristirahat.
*•*•*•*•*•*•*
Besoknya...
Thomas menghampiri Renata saat wanita itu berada di restoran hotel untuk sarapan pagi. Saat Thomas berjalan makin mendekati meja Renata dia melihat ada seorang anak kecil bercengkrama dengan Renata. Thomas menghentikan langkah kakinya segera duduk di meja samping Renata.
"Mami dimana papi kok belum datang?" tanya Sicil.
"Sebentar lagi yaa sayang," jawab Renata dengan sabar.
"Papi udah janji hali ini mau jalan jalan ke zoo." Sicil sangat antusias saat Kevin menjanjikan akan mengajak jalan jalan ke kebun binatang.
"Tunggu sebentar lagi, nah itu papi datang." tunjuk Renata ke arah Kevin yang melambaikan tangannya pada Sicil.
"Papiiii." Sicil berlari mendekati Kevin.
Kevin memeluk Sicil dan menggendongnya mendekati meja Renata.
"Papi jadi kan ke zoo nya, aku udah ga sabal pi." Sicil yang berbicara dengan cedal.
"Tentu dong sayang.. kita ke zoo, papi yakin Sicil pasti suka." Kevin menoel hidung putrinya.
Thomas yang sedari tadi ada sampingnya meja mereka, memperhatikan dan mendengarkan semua pembicaraan mereka. Thomas sangat kesal dan marah, berani beraninya Kevin berselingkuh dari Alin. Thomas yakin Pasti Alin tak mengetahui kalau tunangannya berselingkuh dan sudah memiliki seorang anak perempuan "Bagaimana ya reaksi Alin jika mengetahui semua ini." Pikiran ini yang terlintas di kepala Thomas.
Thomas beranjak pergi dari restoran hotel dan berada di mobilnya bersama Rio.
"Tuan saya sudah dapat info lagi kalau Kevin dan Renata memiliki seorang anak perempuan," kata Rio memberikan informasi.
"Iya aku sudah tau, aku melihatnya langsung tadi, hubungan Kevin dan wanita itu."
"Tuan ini beberapa foto Kevin, Renata dan Sicilia. Mereka sudah seperti keluarga harmonis dan sebenarnya tuan." Rio memberikan foto foto mereka pada Thomas.
"Terima kasih Rio kinerja kerjamu memang tak pernah diragukan," puji Thomas pada Rio.
"Terima kasih tuan atas pujiannya tapi sepertinya anda harus kembali ke Jakarta secepat mungkin tuan. Ada beberapa perkerjaan yang membutuhkan kehadiran anda."
"Siapkan penerbangan untuk ku, aku ingin secepatnya kembali ke Jakarta lagi pula gadis kecilku ada disana," ujar Thomas sambil menyunggikan sebelah bibirnya. Dia akan segera bertemu gadis kecilnya, gadis yang sangat dirindukannya.
"Siap tuan." Rio selalu mengikuti perintah Thomas.
Mobil berjalan menyusuri jalan kota London, Thomas melihat kota ini begitu indah dengan sistem kerajaannya yang masih ada sampai sekarang.
"Aku akan datang menemuimu lagi Alina...."
*•*•*•*•*•*•*•*•*•*