Setelah hampir tiga jam berputar-putar keliling Jakarta, akhirnya Sean dan Lea pun menemukan Bubur Kanton yang Lea inginkan. Mobil yang di kendarai pemuda itu langsung menepi ke sebuah ruko kecil yang menjual Bubur tersebut. "Ko, satu, ya." Sean berujar pada sang penjual Bubur. "Kok satu?" tanya Lea setelah mereka duduk berhadapan. "Gue nanti aja. Lo dulu yang penting," ujar Sean sambil menatap Lea, membuat istrinya itu menjadi salah tingkah. Pesanan mereka pun datang. Lea menyambut pesanannya dengan senang hati. Wanita itu bahkan sangat lahap memakan makanannya. "Le," panggil Sean, membuat Lea yang hendak menyuap buburnya yang tinggal setengah itu mengurungkan niatnya. "Apa?" tanya Lea dengan senyuman yang tak luntur sejak ia pulang dari tempatnya bekerja. "Abis lahiran nant

