Prolog

219 Words
Cho Hae Ri tengah sibuk menggoreskan kuas di sebuah papan besar berwarna putih. Sesekali gadis berambut cokelat panjang itu berhenti dan menatap sejenak hasil lukisannya. Seutas senyum tipis terukir di wajahnya ketika lukisannya dirasa sesuai dengan keinginannya. Cho Hae Ri gadis berusia 27 tahun, dia adalah seorang set designer yang sangat mencintai dunia menggambar dan melukis. Hae Ri hidup sebatang kara, tidak tahu dan tidak ingin tahu siapa orang tuanya. Mereka yang membuangnya, untuk apa dia peduli tentang keduanya. Tujuan hidup Hae Ri adalah hidup mandiri dan mapan tanpa merepotkan orang lain. Yang terpenting bagi Hae Ri sekarang adalah bertahan hidup di dunia yang kejam ini. *** Dari balik jendela sebuah apartemen seorang pemuda menatap pemandangan malam hari kota Seoul. Terlihat masih banyak mobil dan kendaraan lain yang berlalu-lalang malam itu. Pemuda itu sesekali menghela napas lalu meneguk sekaleng bir di tangannya. Pandangan pemuda itu terlihat kosong berbanding terbalik dengan ramainya kota Seoul malam itu. Go Jung Ha, pria berusia 27 tahun itu kembali meneguk bir yang dipegangnya. Hidupnya terasa sempurna, lahir dari keluarga yang berada, memiliki keluarga yang harmonis dan ia memiliki pekerjaan yang mapan. Namun di balik itu semua hatinya masih kosong, karena luka yang ditorehkan cinta pertamanya Jung Ha enggan untuk membuka hatinya kembali. Dia hanya ingin hidup tenang, cinta bukan prioritasnya untuk saat ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD