Sudah sejak pagi tadi Airin merasa gelisah. Sejak, orang tua Satria pamit hendak ke Surabaya untuk menemui orang tua nya. Ia merasa cemas, takut kalau orang tua nya akan salah paham dengan kedatangan kedua orang tua Satria. Dan, ia juga tidak tau apa yang akan di bicarakan oleh keluarga mereka. Tapi, yang jelas tentang pernikahan nya dan Satria. "Udah, tenang aja. Gak usah khawatir gitu " ucap Satria yang tengah menonton tivi. Ia menoleh kesal pada pria itu. Pria itu sama sekali tidak terlihat cemas. Justru sangat santai, tidak takut kalau keluarga nya di perlakukan tidak baik. "Ayah sama Mama itu bisa di andalkan kok. Lagian, keluarga kamu kan keluarga terhormat. Keturunan darah biru. Pasti punya etika yang di atas rata-rata. Jadi, tenang aja mereka pasti menyambut besan dengan ba

