Uang dari Pak Joko menjadi sebuah amunisi bagi Dirga yang akan ia manfaatkan untuk mencapai kembali hal-hal yang telah hilang. Pertama ia berniat menghubungi semua teman-temannya dan mengajukan proposal kerja sama. Dirga tidak percaya kalau tidak ada satupun temannya yang mau berbicara atau menolongnya untuk bangkit kembali seperti dulu.
Hari pertama Dirga masih begitu semangat untuk menghubungi temannya yang juga seorang pengusaha. Dia tidak menyerah dan terus menelpon nomor rekannya satu persatu atau berusaha menemui mereka di perusahaan. Akan tetapi, begitu satu bulan terlewat begitu saja, tak ada tanggapan dari rekannya. Kepercayaannya terhadap arti sahabat mulai luntur, semangat Dirga pun menjadi goyah. Dia merasa sudah membuang waktu sia-sia.
'Jadi mereka tidak mau berteman lagi d
