Erina, gadis bermata coklat terang, berhidung mungil dan memiliki bibir imut yang kecil dan tebal. Ryan langsung merasa tertarik dengannya seolah ada tali tak kasat mata yang melingkari lehernya dan menarik secara perlahan ke arah Erina. Ryan mengerjapkan mata usai menganga kala melihat sosok cantik itu, dia tidak hanya cantik tapi indah. Sikapnya yang pemalu menambah nilai plus dari sang gadis, membuat Ryan lupa dengan sosok gadis lain yang menatap mereka dengan wajah sendu. "Hai Erina," sapa Ryan yang meluncur begitu saja. Ryan menatap Erina sementara ia berjalan mendekat. Erina juga berjalan ke arah Ryan. Rasa percaya diri berkelebat di wajahnya. Sangat jelas kalau gadis itu sedang menilai Ryan. Untuk gadis semuda ini, matanya jauh melebihi umurnya. Dia nampak berpengalaman dan cerda

