Tragis

1646 Words

"Good morning, Cantik ...." Suara Robert memecah keheningan pagi di meja makan, di mana Isabel biasa sarapan setiap pagi. Robert telah sampai di rumah peristirahatan sebelum saatnya sarapan karena ia ingin menghabiskan waktunya lebih lama dengan Isabel. "Morning Om, Ibel seneng di temenin sarapan, coba ada Mami ...." Isabel keceplosan seraya menghampiri Robert dan memeluknya Robert terpana, dia merasa haru atas kehangatan Isabel kepadanya, dari balik sosoknya sebagai anak indigo, tetap saja ada jiwa kanak-kanak dalam dirinya. "Selamat pagi, Nona Isabel, Tuan ...." Bapak penjaga rumah tergopoh-gopoh menghampiri mereka. Isabel membelalakkan matanya karena suprise Bapak penjaga rumah selamat dari kecelakaan maut. Ini yang di sebut bisa di cegah. "Nona Isabel, saya benar-benar berteri

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD