BLUBR

350 Words
21+ Eksplisit Konten Aisha merupakan mahasiswa jurusan akuntansi di salah satu universitas terbaik Indonesia yang terletak di Ibu kota. Ia rela tinggal berjauhan dengan Ibu dan bapak nya yang berdomisili di Malang. Di tahun terakhir masa kuliahnya, Ia harus melakukan magang di salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor komoditas hasil perkebunan. Dan disinilah Ia memulai kisah nya bertemu dengan Arif yang merupakan boss besarnya. Hal yang membuat Aisha paling benci adalah ketika Arif merenggut kehormatannya dalam keadaan tak sadar. "Aku mohon hentikan..." pinta Aisha memohon kepada pria yang berada di atas tubuhnya. Tenaganya sudah benar-benar habis dan tak mampu lagi melawan. Aisha hanya mampu merasakan perih yang sangat amat di bagian bawah tubuhnya, air matanya sudah turun begitu saja membuat buram penglihatannya. Yang terlintas hanya wajah dan senyuman ibu dan bapaknya. **** Aisha hanya diam dan tetap berekspresi datar membiarkan Arif mengecek semua keadaan kamar kos nya, Ia sungguh tak peduli. Inginnya agar pria ini segera pergi. "Apa kamu menginginkan sesuatu? Ah..bagaimana dengan bubur kacang hijau? atau ingin kukupaskan buah apel?" Aisha seketika menatap nyalang pada pria yang ada di hadapannya ini. Pria yang entah sudah berapa kali Aisha usir bahkan berapa kalimat menyakitkan sudah Aisha lemparkan pada pria ini. Namun yang membuat Aisha jengkel setengah mati, pria ini sama sekali tidak menanggapi amarahnya. Bahkan pria ini tetap menawarkan segala macam dengan sabar, oh jangan lupa dengan senyum yang Ia tebar. Membuat darah Aisha mendidih. "Saya tidak butuh apa-apa dari Anda! yang saya butuhkan adalah Anda segera keluar dari sini. Pergi!" Arif menghela nafas berat sambil menatap Aisha sendu. "Oh bukan hanya pergi dari sini,tapi saya mohon dengan sangat pergi dari hidup saya" tambah Aisha lagi. "Saya bilang saya akan bertanggung jawab! Tolong jangan berbuat aneh-aneh lagi! Biarkan semua kesalahan saya biar saya yang menanggungnya. Anak saya yang ada di dalam diri kamu tidak bersalah." Mohon Arif dengan lirih. Kata-kata "anak saya yang ada di dalam diri kamu tidak bersalah" terngiang jelas di telinganya bahkan langsung diproses oleh otaknya. 'apa kah Ia adalah seseorang yang tega, hingga ingin mencelakai makhluk tuhan yang bahkan saat ini berlindung dalam tubuhnya'
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD