Dance with Us

1043 Words
Selamat membaca, cinta! Ж     Ж     Ж  Ж     Ж     Ж  Akhir minggu. Liam sedang menunggu Kenna di trotoar pusat perbelanjaan kota. Ia mengenakan kaus berwarna putih, kemeja biru tua kotak-kotak, dan jeans belel berwarna biru cerah. Penampilannya yang tinggi jangkung dengan proporsi tubuh ideal dan kulit cerah. Tampak begitu shining shimmering splendid. Tak ayal beberapa cewek yang lewat di dekatnya akan memandang nanar. Menyadari itu diturunkan topinya. Diturun naikkan kacamatanya agar wajahnya tak begitu terlihat. Diputar-putar kepalanya mencari pengalih rasa bosan. Puk. Terasa seseorang menepuk salah satu pundaknya. Dibalik tubuhnya. Melihat Kenna yang menggunakan rok pendek berwarna biru cerah, kaus berwarna biru, dan kemeja luaran berwarna putih. Liam cengok melihat gadis yang sedang tersenyum-senyum bahagia itu. Rambutnya ditata ponytail imut dengan dandanan make up no make up ala selebritis Korea. “Kenapa baju kamu…” “Kok kita bisa kembaran, sih? Jangan-jangan kita ada ikatan batin lagi. Ini patut dicurigai,” tanya Kenna seraya memegang dagunya sok berpikir keras. “Alah, paling kamu nyuruh intel buat mata-matain aku, ‘kan? Habis itu kamu pakai baju yang keliatannya seragaman sama aku. Sok-sokan diatur takdir.” Dilangkahkan kakinya. “Basi.” Kenna tertawa kencang. “Hahaha, kok segitunya, sih? Mana mungkin aku buang-buang tenaga orang lain buat ngelakuin hal nggak berguna semacam itu. It’s impossible,” ucapnya seraya menyilangkan kedua jari telunjuk. “Dasar modus. Bisa-bisanya berlagak ngambek cuma biar diajak nge-date,” ledek Liam dengan senyuman jahil andalannya. Wajah Kenna langsung berubah serius. “Modus? Yang ngajak aku nge-date kan kamu,” tudingnya balik. “Iya, Kenna. Itu kenapa itu disebut modus,” balas Liam. Kenna tersenyum lebar. “Tapi, kamu seneng, ‘kan? Diajak nge-date sama cewek cantik,” tanyanya. “Apa pertanyaan itu harus dijawab?” tanya Liam balik. Keduanya kembali tertawa. Keduanya memulai sesuatu yang mereka sebut “nge-date” dengan pergi ke game center. Kenna langsung semangat pergi ke mesin dance. “Aku jago gedance lho, Liam,” beritahunya semangat. Liam langsung mengayun-ayunkan tangannya tanda tak setuju. “No, no, no. Kamu terlalu cantik dan mencolok. Kalau ada yang ngevideoin terus viral nanti gimana? Aku pasti bakalan repot juga.” “Halaahh, bilang aja kamu nggak mau kan ada cowok lain yang ngelihat aku ngedance?” tanya Kenna. Dipalingkan wajahnya. Ditarik pergelangan tangan Kenna. “Main tembak-tembakan zombie aja, yuk,”  ajaknya. “Ayo. Tapi, kalau aku menang kamu harus nurutin satu permintaanku, ya,” tantang Kenna. “Asal nggak minta aku bangun seribu candi dalam satu malam kayak Roro Jonggrang aja kayaknya bakal kuturutin, deh,” sahut Liam. “Ahahaha, iya, lah. Kalau kamu jadi Tangkuban Perahu kan gawat,” balas Kenna. “Sori, sori, apa hubungannya, ya?” tanya Liam. “Let’s start the fight!” ucap Kenna semangat di mesin game tembak-tembakan zombie. Beberapa menit kemudian. “A-Aku kalah…?” ratap Kenna sedih. “Iyalah. Mana mungkin aku kalah masalah mainan cowok begini. Kalau kamu ajak aku main mandi bola tuh kali aku kalah,” goda Liam. “S, Seorang Kenna Raintung nggak mungkin menyerah hanya karena sekali kalah.” “Oke,” sahut Liam santai. Beberapa puluh menit kemudian. Keduanya sampai jadi tontonan karena tidak pindah-pindah dari satu mesin permainan tembak-tembakan zombie itu. “Apa lima puluh tiga kali kekalahan sudah mampu membuat seorang Kenna Kawaii Aescwine Raintung menyerah?” tanya Liam geli. “B, Bohong! Aku nggak mungkin kalah. Nggak mau kalah,” raung Kenna kehilangan seluruh harapan. Gagal sudah rencananya untuk membuat Liam melakukan hal yang ia inginkan hari itu. “Kayaknya berhasrat banget sih kamu. Emang kamu mau bnyuruh aku melakukan apa kalau menang?” tanya Liam. “Nggak boleh dikasih tau, dong. Nanti bisa jadi nggak seru,” sahut Kenna lemas. “Main bola ping pong aja, yuk. Kamu jago olah raga, ‘kan?” ajak Liam. Kenna langsung berubah jadi semangat empat lima. “Ayo!” Beberapa menit kemudian. “YEEEE!!! Aku menang. Kenna menang lawan Liam. Kenna hebat,” sorak Kenna bahagia saat berhasil mengalahkan Liam. Pemuda itu hanya tersenyum kalem melihat kebahagiaan gadis di depannya. “Sekarang kamu mau suruh aku ngapain?” tanya Liam dengan senyuman di wajahnya yang selalu tampak lembut. “Aku mau kite berdua nge-dance di mesin itu. Kita videoin dan habis itu kita kirim ke Papa. Gimana?” tanya Kenna. Ditutup dahinya dengan telapak tangan. “Iya deh, Nona Muda.” Kenna pun menyiapkan segala macam kamera dan mesin yang akan mereka gunakan untuk menari. “Yow yow yow, what’s up, guyzzz. Kembali bersama Kenna Kawaii di konten, DANCE WITH UZZ. Hari ini kita bakal ngedance sama cowok paling ganteng dan pinter di SMA N. I. S Indonesia: Liam Parama.” “Let’s get to the beeeaaattt!!! Cintamu adalah musik musik warnai hidupmuuu...” Ж     Ж     Ж  Ж     Ж     Ж  Usai membuat “kekacauan” di game center. Keduanya pun pergi ke rumah makan. “Mau makan apa kamu?” tanya Kenna. “Apa aja, cinta. Asalkan bisa dicerna oleh cairan asam lambung,” jawab Liam menggoda. “Kalau gitu upil mau? Ditambah ingus sama kaktus kan masih bisa dicerna ya, Bund,” tanya Kenna lagi tanpa mengalihkan pandangan dari buku menu. “Kalau upilnya punya kamu mungkin aku masih mau. Ditambah whipe cream dan sirup rasa stroberi yang zegarrr,” goda Liam lagi. Kenna langsung melempar buku menu ke wajah Liam. Bruukh. “Makan nih buku menu! Buku juga bisa dicerna, kok. Jangan lupa ditambah whipe cream dan sirup, YA!” peringatnya. "A ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha!" "A ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha!" "A ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha!" Keduanya kembali tertawa geli. Rasanya hari yang indah seperti ini sama sekali tak ingin Kenna akhiri. Tapi, kenyataan akan alam semesta ini selalu bisa merobek dan hancurkan segala ekspektasi yang tercipta dari manifestasi kesadaran diri. Mantap diantap! [ TERIMA KASIH BANYAK untuk kalian yang sudah memutuskan untuk mengikuti aku, menambah cerita ini ke perpustakaan atau daftar bacaan kalian, membaca, berkomentar, atau memberi vote di bab mana saja. Aku sangat menghargai itu dan aku harap kalian terus terhibur oleh cerita buatanku - . < ] Sampai bertemu di chapter selanjutnya, cinta !
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD