CHAPTER 19

1208 Words

Nadi POV Aku menarik nafas lega. Rasanya sungguh bahagia saat ini. Perhatianku sejak beberapa menit yang lalu masih tertuju pada cincin yang melingkar indah di jari manis, tepat di tangan kiri. Bahkan senyum dari wajah tidak pernah pudar. Aku sadar mungkin orang lain akan menganggapku sebagai orang konyol yang gemar tersenyum sendirian. Tapi cerita akan beda jika di tanganku ada ponsel, mungkin aku bisa menyalahkan t****k atas tingkah cengengesanku. Tapi yah sudahlah, yang penting bahagia. “Hoi, kesambar apa kamu Nad?” Suara Lya mengejutkanku. Tanganku yang tadi masih memegangi cincin berkilau itu refleks terlepas dan tangan kiriku buru-buru kusimpan di belakang badan. Aku tersenyum kaku. “Eh, tidak apa-apa,” jawabku. Lya tidak percaya, tatapannya menyelidik ke arah tanganku di belaka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD