Crazy Wife

Rexia Chapether wanita dengan rupa cantik, yang harus menjadi janda diusianya yang masih terbilang masih muda. Tak hanya menjadi janda saja, Rexia dijuluki sebagai wanita gila. Kegilaan itu berawal dari kematian kedua orang tuanya, kematian itu membuat Rexia larut dalam kesedihan, hingga mengakibatkan kandungannya yang baru berusia tiga Minggu keguguran. Saat itu hati Rexia sangat hancur, buah hati yang ditunggu-tunggu nya kini tidak ada lagi. Keguguran itu membuat sang suami murka kepada Rexia. Karena Robert selaku suaminya sangat ingin sekali memiliki keturunan, sedangkan Rexia tidak bisa menjaga kandungannya sehingga sampai terjadi keguguran. Sifat tempramen Robert kembali muncul, dan Rexia yang menjadi korbannya. Robert waktu itu tak segan segan untuk memukul bahkan menampar Rexia. Rexia yang terbiasa akan pukulan yang dilakukan Robert, sama sekali tak mengeluh kesakitan. Karena ia terbiasa. Namun, hari demi hari, Robert tak pernah absen untuk memukul dan mencaci maki Rexia. Pukulan yang biasanya dilakukan Robert, semakin hari semakin bertambah bruntal. Dan jangan lupakan cacian yang keluar dari mulut Robert. Sangat pedas. Keadaan jiwa Rexia yang sudah terguncang semakin terguncang. Dan itu terus berlanjut hingga tiga bulan lebih. Selama itu pula Rexia sudah di cap gila oleh orang sekitarnya. Karena Rexia sering kepergok senyum-senyum sendiri. Bahkan yang lebih parah adalah Rexia pernah meneriaki dua pasangan baya dengan sebutan mami dan papi. Robert yang risih dengan keadaan jiwa Rexia pun memutuskan menceraikan Rexia. Sempat, Rexia menolak perceraian itu karena Rexia amat mencintai Robert. Tapi, Rexia tidak bisa melakukan apa-apa hingga perceraian pun terjadi. Tak lama setelah perceraian itu, Robert kembali datang mengunjunginya dengan Alexis disampingnya. Alexis adalah adik kandung Rexia Chapether. Namun, hubungan persaudaraan mereka berbeda dari lainnya. Alexis cenderung memiliki sifat iri hati dan arogant. Berbeda dengan kakaknya, Rexia. Perbedaan sifat itu, sering menjadi membicarakan antara ayah dan ibunya. Ayah dan ibunya selalu membandingkan sifat Rexia dan Alexis, bukan bermaksud membanding-bandingkan, tapi itu semua dilakukan agar Alexis sadar jika sifat yang dimilikinya sangatlah buruk. Tapi, sepertinya tanggapan Alexis berbeda. Alexis menjadi benci kepada Rexia dan selalu ingin lebih unggul dari Rexia dan merebut apa yang Rexia miliki. Termasuk Robert, suami Rexia. _____________________ Arslan Aderxio pria tampan berusia cukup matang. Usianya yang sudah dewasa, tapi sampai sekarang Arslan belum memiliki pendamping hidup. Jangankan pendamping, calon saja tidak punya. Arslan jarang sekali berdekatan dengan wanita ataupun berkencan dengan wanita. Baginya pekerjaan lebih penting dari mengencani satu wanita. Hingga suatu hari ia bertemu dengan wanita yang menurutnya menarik. Wanita yang berbeda dari lainnya. Tapi dipertemuan itu ada yang sedikit mengganjal hati Arslan. Wanita yang ditemuinya itu memiliki luka lebam di seluruh wajahnya. Bahkan sudut bibirnya sedikit mengulurkan darah. Dan yang paling mengejutkannya adalah, ketika ia mendengar dari mulut orang kepercayaanny, jika wanita yang telah membuatnya tertarik, memiliki keadaan mental yang buruk. Namun itu tak membuat Arslan menjauhi wanita tersebut, tetapi Arslan semakin mendekati wanita itu dan berusaha masuk kedalam kehidupan wanita itu. Berbagai penolakan dan cemoohan Arslan dapatkan dari wanita itu, namun lagi dan lagi Arslan tidak menyerah untuk mendekatinya. Entah apa yang tengah dilakukan Arslan, sungguh beda dengan Arslan yang sebelum bertemu dengan wanita itu. Karena bagi Arslan wanita itu menarik dan memiliki daya tarik tersendiri untuk Arslan. Meskipun wanita itu sudah dijuluki wanita gila oleh semua orang. Dia--Arslan tidak mempedulikannya.