Langit perlahan berubah warna, dari kelabu pekat menjadi biru pucat yang lembut, seperti tarikan napas pertama setelah malam panjang yang penuh api. Cahaya pagi menyusup ke dalam penthouse melalui celah tirai besar yang belum tertutup rapat, menyentuh ranjang king-size yang berantakan dengan selimut kusut dan tubuh dua insan yang tertidur dalam pelukan. Delon masih memeluk Keira dari belakang, tangannya membungkus perut gadis itu, dan wajahnya tertanam di lekukan lehernya yang harum. Napasnya menghangatkan kulit Keira yang masih telanjang di balik lingerie renda tipis yang tadi malam ia pakaikan sendiri—nude pucat dengan aksen hitam, seperti bayangan bulan di balik tirai tipis mimpi. Ia belum benar-benar tidur. Bukan karena lelah, tapi karena dadanya terlalu penuh. Penuh Keira. Penuh b

