73) HAK LO 🗿

1425 Words

Malam makin larut, jarum jam sudah menunjuk angka sepuluh. Orang yang Sheena tunggu belum juga muncul, dan sejak tadi Keira terus gusar. Rasa penasaran yang menggantung membuatnya nyaris hilang kesabaran. Sheena, di sisi lain, berkali-kali meraih ponselnya. Ia menelpon, mengirim pesan, menunggu balasan—namun tetap saja hening. Wajahnya mulai masam, jemari hampir membanting ponsel itu ke lantai kalau saja tidak ada suara ketukan pintu yang tiba-tiba terdengar. Keira menahan napas. Ia benar-benar berharap itu bukan petugas hotel, melainkan orang yang sejak tadi ditunggu. Tanpa pikir panjang, Sheena melangkah cepat ke arah pintu. Tangannya meraih knop dengan kasar, menariknya terbuka—dan seketika wajahnya menegang. Ia tidak bicara sepatah kata pun, hanya langsung menjambak rambut sosok yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD