Setelah berpisah dari Jonathan, Delon akhirnya membuka pesan yang sahabatnya itu kirimkan. Di layar ponselnya tertera alamat sebuah hotel mewah berbintang lima di Jakarta—tempat yang jelas dihuni oleh Keira dan Sheena, yang memilih untuk tidak pulang ke rumah. Delon terdiam lama. Jantungnya berdetak kencang, jemarinya menggenggam ponsel lebih erat. Ia tak habis pikir bagaimana Jonathan bisa begitu saja memberinya alamat itu, seolah menyerahkan kunci menuju sesuatu yang sangat rapuh sekaligus berharga. Namun keraguan segera merambati benaknya. Haruskah ia benar-benar menemui Keira malam ini? Dan jika iya … apa yang harus ia katakan? Delon memijat pelipisnya, kepala terasa berat oleh pusaran pikiran. Ia ingin sekali memeluk Keira, menatap matanya, menjelaskan segalanya. Tapi di sisi lai

