Bab 1 - Meet Again (Aoi's part)

430 Words
Tidak begitu jauh dari pusat perbelanjaan serta perkantoran di pusat kota Tokyo terdapat restaurant ramen bernama 'Fushigi Ramen' yang walaupun tidak begitu luas namun dengan design minimalist dan penataan ruangan perpaduan antara tradisional Jepang dan modern sehingga tidak mengurangi kenyamanan pengunjung.  Seperti kebanyakan restaurant lainnya di Jepang yang menggunakan dapur terbuka, restaurant ramen itu juga menggunakan konsep dapur terbuka sehingga mereka bisa berinteraksi dengan pengunjung selagi memasak pesanan makanan mereka. Pemilik Fushigi Ramen memperkerjakan 4 orang pelayan dan salah satunya adalah seorang wanita muda berkacamata berumur awal 20-an dengan postur tubuh sedang, rambut sebahu yang dikuncir buntut kuda serta wajah biasa-biasa saja.  “Aoi..” “Ya” jawab wanita muda berkacamata yang mengenakan apron dan tampak sibuk membereskan serta membersihkan meja yang habis dipakai oleh pelanggan.  Ia berjalan kearah dapur terbuka dimana Reiji Sakamoto sang pemilik rumah makan Fushigi Ramen dan 2 orang asistennya bekerja untuk menghidangkan semangkuk ramen yang lezat. “Nanti kamu tolong antarkan pesanan ini ke kantor K’s Enterprise” kata Reiji Sakamoto yang juga merupakan sepupu Aoi dari pihak ibu.  “Ok, tapi siapa yang pesan?” tanya Aoi sambil melihat Reiji mempersiapkan pesanan ramen yang lumayan banyak.  “Sagara-san” sepupunya menjawab sambil tetap bekerja mempersiapkan seluruh pesanan. Aoi menganggukkan kepalanya “Baiklah, aku akan segera mengantarkan pesanan ini saat sudah siap”.  Reiji memalingkan kepalanya dan melihat ke arah sepupunya, “Aoi, pesanan ini lumayan banyak jadi hati-hati yah”. Aoi menganggukkan kepalanya dan mengangkat tangannya sambil jari tangannya membuat isyarat OK. *** Sekitar jam 11 siang Aoi sudah berada di depan deretan elevator setelah ia menerima kartu akses masuk dari resepsionis yang berada di lobi.  Ketika Aoi sudah berada di dalam elevator dan pintu elevator hampir tertutup, tiba-tiba sebuah tangan menahan pintu elevator itu dan seorang pria segera masuk kedalam elevator sambil menghembuskan nafas lega.  Dengan terburu-buru Aoi menundukkan kepalanya, ia menyembunyikan wajahnya saat ia mengenali wajah orang yang masuk kedalam ruang persegi empat itu, “Bagaimana aku bisa bertemu dengannya disini? Bagaimana kalau ia mengenali aku?” Aoi berkata dalam hatinya. Terdengar suara yang sangat maskulin bertanya padanya “Mengantar pesanan?” Aoi hanya menganggukkan kepalanya.  “Lantai berapa?” lagi-lagi suara maskulin itu bertanya dan Aoi hanya menunjuk ke tombol angka 16 yang sudah ia pencet tadi.  “Apa kita pernah bertemu?” pria dengan suara yang maskulin itu lagi-lagi bertanya, Aoi hanya menggelengkan kepalanya. Aoi merasa sedikit lega ketika pria itu tidak bertanya lagi setelah beberapa kali ia menjawab dengan non-verbal, ia segera berjalan keluar dari sana sewaktu pintu elevator terbuka di lantai yang ditujunya,  “Phff.., akhirnya..” Aoi mengusap keningnya yang keringatan dengan punggung tangannya lalu berjalan untuk mengantarkan pesanan.  Aoi segera permisi untuk kembali ke restaurant ramen setelah ia selesai mengantar pesanan dan menerima pembayaran dari Sagara-san, ia juga menyampaikan bahwa jam 4 sore ia akan kembali untuk mengambil mangkuk-mangkuk ramen itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD