22. Malam pertama

2692 Words

Sesampainya keduanya di mansion Hartawan, Daniel yang tidak sabaran segera mengangkat tubuh mungil Alina menuju kamar pengantin mereka. Alina dengan senang hati menerima setiap perlakuan lembut Daniel pada dirinya, Alina menatap hiasan pada kamar pengantinnya membuat wajah Alina bersemu merah bagai sebuah tomat yang sudah sangat matang. Tubuh Alina, Daniel letakkan di atas ranjang king size. Keduanya menatap penuh cinta, wajah Alina semakin bersemu merah saat kedua wajah cantiknya di kecup mesra oleh Daniel. "Alina. Kau siap memberikan hal yang paling berharga di dalam hidupmu. Hanya untukku?" Tanya Daniel saat dirinya menatap wajah malu - malu Alina. "Dani. Apa harus secepat ini?" Tanya Alina menahan rasa gugup di hati kecilnya. "Tentu saja sayang. Apa kau tidak berminat untuk melayani

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD