Bab 4: Penemuan yang Tak Diduga

1434 Words
Siap-siap? Membicarakan sesuatu? Jantungku berdebar-debar! Jangan-jangan Han Juan menginginkan aku?   “Apa yang kamu katakan! Jangan menggoda Xiaowei kami, lagi pula hati-hati, suami kamu tidak akan membiarkanmu begitu saja ketika dia kembali.” kata kakak ipar. Han Juan tersenyum nakal. Tapi setelah selesai makan, ketika aku menantikan apa yang akan terjadi sesaat lagi, Han Juan tiba-tiba mendapat telepon, dia berbalik dan lalu pergi.   Sebelum pergi, Han Juan berkata, “Aku akan mengurus kamu lain kali!”   Lain kali, aku tidak tahu sampai kapan harus menunggu ‘lain kali’ ini. Rencana indahku kali ini langsung berantakan. Ketika aku memikirkan sosok Han Juan, ada nafsu membara yang muncul di diriku, tapi nafsu yang membara ini tidak bisa disalurkan. Ketika malam tiba, aku seharusnya pergi tidur, tetapi aku tidak bisa memejamkan mataku untuk waktu yang lama. Aku mendengar suara gemericik air dari luar, dan tahu bahwa kakak iparku sedang mandi.   Tiba-tiba saja tubuh seksi kakak ipar muncul di pikiranku, membayangkan tangannya yang sedang menelusuri tubuhnya sekarang. Tubuhnya lebih bagus dari tubuh Han Juan, dan aku tidak sabar untuk masuk menerobos ke kamar mandi sekarang, lalu menjadi kedua tangannya untuk membantunya mandi.   Akan sangat bagus jika aku bisa menyentuh tubuh kakak ipar secara langsung. Membayangkannya, membuat bagian bawahku bereaksi dengan sendirinya.   “Xiaowei, bantu aku untuk mengambilkan pakaian dalamku kemari, aku lupa untuk membawanya.” teriak kakak ipar tiba-tiba.   Aku tersentak, lalu menjawab dan bergegas masuk ke kamar kamar kakak ipar.   Kamar kakak iparku sangat bersih dan rapi, begitu aku masuk, aku langsung samar-samar mencium bau harum. Bau harum ini sama seperti bau kakak iparku. Kakak ipar tidak memberitahuku di mana letak pakaian dalamnya berada. Jadi aku langsung mencarinya sendiri, dan mencari ke sekitar. Akhirnya aku menemukan setumpuk pakaian dalam di dalam laci.   Semuanya dalam set lengkap dengan berbagai corak, ditambah lagi selain corak biasa, banyak pakaian dalam seksi juga. Beberapa dari pakaian dalam yang terpampang hanya terdiri dari sedikit kain saja dan sisanya berupa tali. Pakaian dalam seperti ini hanya bisa menutupi bagian vital saja.   Dan yang paling penting adalah, ada lebih dari satu set pakaian dalam yang seperti itu! Sekilas aku lihat ada lebih dari lima set. Terlebih lagi, ada beberapa pakaian dalam dengan kain kasa, pakaian dalam seperti ini sangat transparan, setelah memakainya, tubuh akan samar-samar terlihat.   Aku tak bisa menahan diri untuk tidak membayangkan kakak ipar berdiri di hadapanku memakai pakaian dalam ini. Memikirkannya saja membuat badanku panas.   Aku tak bisa menahan tanganku untuk mengambil sehelai pakaian dalam dan meletakkannya di ujung hidungku dan menciumnya. Aku tidak tahu apakah ini karena pikiranku, tapi aku mencium bau yang menggoda.   Mencium bau ini, aku tidak bisa menahan diriku, dan bagian bawahku langsung menjadi sekeras besi. Aku mau tak mau mengulurkan tanganku ke bawah.   “Xiaowei, apakah kamu sudah menemukannya?” desak kakak iparku.   Aku tiba-tiba tersadar, kakak ipar masih menunggu aku.   Kakak iparku tidak mengatakan yang mana yang harus aku ambil, jadi aku menggeledahnya sekali lagi, tiba-tiba benda silindris berwarna merah muda menggelinding keluar.   Bagaimana mungkin kakak ipar mempunyai benda semacam ini!   Bukankah kakak ipar mempunyai sepupuku?   Jangan-jangan kakak ipar tidak pernah puas? Semakin aku memikirkannya semakin aku tercengang. Aku pernah mendengar kakak ipar dan sepupuku melakukan hal itu sebelumnya, tapi sepertinya pada akhirnya kakak ipar tidak pernah sampai mengeluarkan suara kenikmatan.   Memikirkan hal ini, mungkin kakak ipar benar-benar belum pernah mendapatkan kepuasan dari sepupuku!   Jantungku berdegup cepat, aku mau tak mau mengingat tatapan kaget kakak iparku saat dia melihat bagian itu aku pada saat itu. Karena sepupuku tidak bisa melakukannya, bisakah aku membantu memuaskan kakak ipar?   “Xiaowei, ambil satu yang mana saja!” desak kakak ipar   “Aku kesana sekarang!” Aku secara acak mengambil satu pakaian dalam, lalu pergi ke pintu kamar mandi.   Kakak ipar langsung keluar begitu saja tanpa menutupi tubuhnya dan mengambil pakaian dalamnya. Begitu dia mengambil pakaian dalamnya, kakak ipar tersenyum. Ketika aku melihatnya, aku sedikit malu. Karena aku mengambilnya dengan cepat, tanpa sadar aku mengambil pakaian dalam yang seksi.   Tetapi kakak ipar melihatnya tanpa mengatakan apa-apa, dan tetap memakainya.   Begitu kakak ipar memakai pakaian dalam seksinya, daya pikatnya menjadi lebih besar dibandingkan ketika dia tidak memakai apa-apa.   Aku tidak bisa mengalihkan mataku dari tubuh kakak ipar, sosok kakak ipar sungguh sangat bagus. Daerah yang seharusnya besar, sangat besar, dan daerah yang seharusnya langsing, sangat langsing. Pakaian ini hampir memperlihatkan kesempurnaan sosok kakak ipar secara keseluruhan. Gunung besar itu hanya ditopang oleh seutas tali yang tipis, dan tali tipis itu seakan mau putus kapan saja. Bersamaan dengan gerakan kakak ipar, gunung seputih salju itu bergoyang tiga kali.   Napasku juga bergetar seiring dengan gerakan kakak ipar, mataku secara tidak sadar melirik ke tubuh bagian bawah kakak ipar, di bawah itu hanya ada secarik kecil kain segitiga, sehelai kain kecil itu hampir tidak bisa menutupi apapun.   Melihat pakaian kakak iparku ini membuat napasku terengah-engah.   Kakak ipar mengamati tubuhnya sendiri, lalu menghela napas, aku juga menghela napas, tidak ada orang yang bisa menikmati tubuh seindah ini.   “Xiaowei, aku sudah selesai mandi, kenapa kamu tidak mandi juga? Mumpung aku ada disini, aku akan membantu kamu mandi.” kata kakak iparku.   Ketika aku tidak bisa melihat sebelumnya, sepupuku selalu membantuku ketika mandi, memang sangat merepotkan bagi orang buta untuk mandi. Tapi kali ini kakak iparku mengajukan dirinya untuk membantu aku mandi.   “Kakak ipar, ini tidak baik kan?” kataku ragu-ragu   “Apa yang salah dengan itu? Aku sudah berjanji kepada sepupu kamu untuk mengurus kamu dengan baik. Ayolah Xiaowei, kamu jangan mengelak.”   Aku mengangguk tanpa sadar, lalu kakak ipar mendorongku masuk ke kamar mandi. “Xiaowei, buka pakaianmu sendiri.” Wajah cantik kakak iparku memerah.   Kakak ipar sedikit malu, tapi karena kakak ipar sudah mengatakannya, aku tidak lagi menahan diri, dengan cepat aku melepaskan pakaianku. Aku menoleh dan melihat kakak iparku yang menatap bagian ituku tanpa berkedip.   “Xiao, Xiaowei, kamu mandi dulu, nanti kakak ipar akan menggosok punggungmu.” kata kakak iparku.   Aku mengangguk dan dengan cepat membalikkan badanku, air dingin yang membasahi membuat keadaan jiwaku sedikit tenang.   “Xiaowei, kalau ada yang kamu inginkan, katakan saja padaku, aku akan mengambilkannya untukmu.” kata kakak iparku mengingatkan.   Bagaimanapun sekarang aku tidak bisa menghindar, jadi aku sama sekali tidak mempedulikan apapun lagi. Aku dan kakak ipar sama-sama menginginkan satu hal, yaitu hanya ingin semuanya cepat selesai. Dan ketika hampir selesai, kakak iparku tiba-tiba menjulurkan tangannya dan menyentuh puinggungku lalu berkata, “Xiaowei, aku akan membantu menggosok punggungmu.”   Aku mengangguk, kakak ipar mengambil handuk dan mulai menggosok punggungku. Begitu tangan kecil kakak ipar menyentuh punggungku, jantungku berdebar kencang. kakak ipar sedikit gugup, dan tangannya bergetar.   Oops!    Kakak ipar berteriak, kakinya tergelincir dan hampir jatuh. Namun aku bisa dengan cepat mengulurkan tanganku dan bergerak memeluknya.   Barusan, aku tidak berpikir panjang untuk menyelamatkan kakak ipar, tapi ketika keadaan sudah tenang aku baru sadar bahwa kakak ipar berada dalam pelukanku. Sekarang kami seperti sepasang kekasih, aku memeluk kakak ipar dengan erat dalam pelukanku. Dan barangku tepat berada di atas p****t kakak ipar.   Merasakan sentuhan yang luar biasa, barangku dengan cepat mulai bekerja kembali! Dengan cepat mulai membesar, wajah cantik kakak ipar memerah karena dia merasakannya dengan jelas!   Karena kakak iparku hanya berpakaian sangat minim, di tubuh dia sekarang hanya mengenakan sepotong pakaian dalam saja. Apalagi bagian bawah sana, semuanya hampir berupa tali saja, kakak iparku langsung merasakan perubahannya. Kakak ipar mencoba berontak, tapi semakin dia berontak, aku semakin menjadi sensitif.   Shh. Di bawah gesekan kakak iparku, aku mengambil napas yang dalam. Perasaan ini benar-benar merangsang, dua keping montok ini menahanku dengan erat di tengah-tengahnya.   “Xiaowei, lepaskan aku.” Suara kakak iparku kecil seperti dengungan nyamuk.   Aku dengan cepat melepaskan pelukanku, namun ekspresi kakak ipar berubah, “Xiaowei, kakiku terkilir, aku tidak bisa berdiri lagi.”   Kakak ipar ingin aku mengulurkan tanganku untuk membantu dia berdiri, tapi aku tidak menjawabnya, aku langsung memberikan dia gendongan tuan putri. Aku menggendongnya sepanjang jalan menuju tempat tidur.   “Kakak ipar, jangan bergerak, aku akan mengurusmu.”   Kakak ipar melambaikan tangannya dan berkata, “Xiaowei, kamu masih harus bekerja, lakukan saja pekerjaanmu, aku akan meminta Han Juan untuk mengurus aku.”   Aku mengangguk dan berhenti memaksanya, hari ini banyak hal yang memalukan terjadi, aku tidak ingin membuat kakak ipar lebih malu lagi.   Kakak iparku menelepon Han Juan, dan dia segera datang. Han Juan menjamin kalau dia akan menjaga kakak ipar dengan baik, aku jadi merasa lega. Lalu aku pergi tidur dengan tenang.   Tengah malam ketika aku sedang tidur, aku tiba-tiba aku mendengar sebuah suara aneh, dan suara terengah-engah terdengar dari dalam kamar tidur kakak iparku. Aku langsung menuju ke kamar kakak ipar secara diam-diam, dan ternyata pintu kamar kakak ipar terbuka!   Aku menoleh dan diam-diam melihat, mataku tiba-tiba membelalak.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD