Memulai Keadilan II

1566 Words

Seorang pramugara menegurnya, "Madame, silahkan duduk dulu, pesawat akan segera lepas landas." Sambil membimbing Sisca untuk duduk di ruang kerja yang hanya berisi dua tempat duduk. Sisca mengalah meskipun ingin protes. Tapi peraturan penerbangan tidak mungkin dia bantah. Akhirnya dia duduk sambil dipasangkan safety belt oleh pramugara tampan yang wangi. Sisca tertegun. Sesuatu berdesir di dalam hatinya. Aura birahi muncul saat jarak antara pramugara dan Sisca berdekatan. "Ah gila, handsome banget ni orang." Erang Sisca dalam hatinya. Dia melemparkan senyum menggoda ke pramugara, yang hanya membalasnya dengan anggukan hormat lalu pergi untuk menempati tempat duduk khusus di samping pintu penutup sekat. Sisca berusaha untuk menyadarkan dirinya. "Tahan Sisca, mas Bram sedang men

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD