Arnaf Abram Malik

1015 Words
Arnaf pov Sungguh, sampai sekarang aku bingung kenapa gadis pintar itu selalu menghindari ku, bahkan raut wajahnya pun menunjukkan kebenciannya kepadaku. Bukan maksudnya aku suudzon, tapi..ah entahlah, aku tidak mau memikirkannya, takut dosa. Aku tidak tahu apa salah ku kepada gadis pintar itu, yang aku tahu aku cuma pernah sekali mencoba mendekati dirinya. Mencoba berbicara dengannya, tapi dengan sangat jahatnya, dia mengusirku, bahkan membentakku. Saat itu aku tidak membalas bentakkannya karena, ataupun marah akan ucapannya yang terbilang menyakiti perasaanku. Karena aku tahu, wanita itu tidak diperbolehkan untuk dibentak. "Naf, kenapa sih lo itu gak pernah bales perkataannya si Alina? Dia itu sering bentak lo, dia itu sering suudzon sama lo, tapi kenapa sih lo itu tetap diem dan gak mau bales ke dia? Sekali-kali lah Naf, lo bentak dia, lo marahi dia. Biar dia itu nyadar, selama ini dia itu udah marah-marah gak jelas sama lo." ucap Naufal teman sebangku dan seperjuanganku. Aku tertawa pelan menanggapi perkataannya. Lalu aku menepuk pundaknya. "Masih inget gak wasiat Nabi Shallallahu' alaihi Wa Sallam, tentang wanita. Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلاَ يُؤْذِيْ جَارَهُ، وَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْئٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا. "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya, maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada wanita." "Bro, meskipun dia pernah bentak gue, meskipun dia sering marah-marah gak jelas sama gue. Gak seharusnya gue bales bentak dan marah sama dia. Jika wanita itu keras, kita hendaknya meluluhkannya dengan perkataan dan perbuatan yang lembut, bukan malah sebaliknya." "Wah, bener apa kata lo, gue sampai lupa. Tapi, gue penasaran sampai sekarang, apa sih yang buat Alina kayak gitu sama lo." tanya Naufal yang hanya aku balas kedikan bahu. "Kayak gitu sama gue, gimana?" "Ya, kayak marah-marah gak jelas sama lo. Kalo gue lihat nih ya, dia itu benci banget sama lo, tapi apa motif dia benci sama lo? Lo kan gak pernah buat salah sama dia? Apa dia itu iri, karena lo itu saingan dia dalam setiap mata pelajaran? Wah cewek kek dia nih, cewek gak baik. Masa iya dia iri sama lo Naf." Aku menghela nafas panjang sebelum membalas ucapanya, "Allah Ta'ala berfirman. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain" [Al-Hujurat : 12]" "Iya kalo dia benci sama gue, iya kalau dia iri sama gue. Jangan suudzon dulu, dosa tau." aku langsung saja meninggalkan Naufal yang masih berdiri disitu. "Ehh tunggu Naf, jangan tinggalin gue." dapat aku dengar jelas teriakan Naufal yang memanggil ku. "Eh Naf, jangan cepet-cepet dong kalo jalan. Capek nih ngejarnya" keluh Naufal yang membuatku terkekeh. "Eh iya Naf, nanti lo dateng gak di acaranya anak rohani?" "Dateng lah, di masjid biasanya kan acaranya?" "Iyalah Naf, lo pikir dimana lagi. Omong-omong nanti tema acaranya nikah muda loh. Siapa tau, gue juga minat nikah muda." Aku tertawa kecil mendengarnya, "Emang kalo lo mau nikah muda, calonnya siapa?" "Hmm, insyaallah Kanaya Naf." Sungguh, aku ingin tertawa melihat ekspresinya saat ini. Dia menjawab dengan ekspresi malu-malu. "Insyaallah ya Fal, insyaallah." "Iya Naf, yaudah yuk kita persiapan buat nanti ke acaranya anak rohani." "Yuk." Ya, kelompok rohani di Bramasta memang sering melakukan kegiatan seperti mendatangkan narasumber, untuk berbagi pengalaman kepada seluruh siswa dan siswi Bramasta. Mereka juga sering mengajak seluruh anggota Bramasta untuk datang ke majelis keagamaan. Dan ajakkan itu disambut baik oleh seluruh anggota Bramasta. Bahkan setiap kali adanya majelis, 80% murid Bramasta hadir. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kak Arnaf, kak Naufal." langkahku dan Naufal terhenti, ketika dua orang adik kelas memberi salam kepada kami. "Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." "Waalaikumsalam." Aku mendecak ketika mendengar jawaban salam dari Naufal. Sungguh, dia kebiasaan menjawab salam tidak pernah lengkap. "Fal, denger ini عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ. فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ ثُمَّ جَلَسَ، فَقَالَ النَّبِىُّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ : «عَشْرٌ ». ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ. فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ، فَقَالَ: « عِشْرُونَ ». ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ. فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ، فَقَالَ « ثَلاَثُونَ » صحيح رواه أبو داود والترمذي وغيرهما. Dari 'Imran bin Hushain Radhiyallahu anhu dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: as-Salâmu 'alaikum (semoga keselamatan dari Allah tercurah untukmu). Lalu Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam membalas salam orang tersebut, kemudian orang tersebut duduk dan Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Dia mendapatkan) sepuluh kebaikan". Kemudian datang orang lain kepada Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: as-Salâmu'alaikum warahmatullah (semoga keselamatan dan rahmat dari Allah tercurah untukmu). Lalu Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam membalas salam orang tersebut, kemudian orang tersebut duduk dan Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Dia mendapatkan) dua puluh kebaikan". Kemudian datang lagi orang lain kepada Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: as-Salâmu'alaikum warahmatullahi wabarakâtuh (semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan dari Allah tercurah untukmu). Lalu Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam membalas salam orang tersebut, kemudian orang tersebut duduk dan Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Dia mendapatkan) tiga puluh kebaikan" Lafazh salam yang lengkap ini juga dianjurkan oleh Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits shahih lainnya, Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang bertemu dengan saudaranya sesama muslim maka hendaklah dia mengucapkan (salam): as-Salâmu'alaikum warahmatullahi wabarakâtuh" " "Masyaallah tabarakallah." ucap Naufal dengan senyuman. "Udah tau Fal?" tanyaku yang spontan membuat dia menganggukkan kepalanya. "Hmm yaudah ya kak, kami pamit pergi dulu. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." "Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawabku dan Naufal kompak. Aku suka seperti ini, suasana seperti ini. Murid Bramasta selalu seperti itu, mengucapkan salam ketika bertemu di jalan. Dan kebiasaan itu sudah berlaku dari pertama kali Bramasta dibangun.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD