Tessa merasakan kepalanya yang tiba-tiba berkunang-kunang. Langit seakan berputar-putar dengan begitu cepat. Tessa berpegang pada tepian wastafel di hadapannya. Menundukkan kepalanya sambil mencoba untuk tetap menatap lantai. Kedua kakinya yang menggunakan sepatu flat dengan bagian depan berbentuk oval dengan warna merah polos. Senada dengan gaun motif bunga kecil-kecil yang dikenakan Tessa yang memiliki warna corak merah pada beberapa bunga.
“Tidak.. Ada apa dengan kepalaku? Kenapa tiba-tiba rasanya sakit,” desah Tessa yang merasa jika ada potongan ingatan masa lalu dirinya yang mencoba untuk mendesak hingga kepala Tessa terasa ingin meledak, bukan baru pertama kalinya, dan lagi-lagi bayangan samar lainnya yang justru kembali teringat jika rasa sakit itu ia dapatkan sejak kejadian Darek
