jumpa lagi

877 Words
"mie spesial sudah matang.... " ujaran heboh penuh percaya diri keluar dari bibir Gyan. terlihat seperti kawan lama yang tidak pernah bertemu, mereka berdua terlihat serasi duduk berhadapan dengan alas karpet tipis dan semangkuk besar mie di tengahnya. Ganiya menatap penuh telisik pada mie di hadapannya. "ini mie apa bola-bola air? ngembang amat." alisnya semakin mengerut menatap aneh mie di hadapannya. "kita kan berdua, tapi kamu cuma ada satu mie. jadi begini caranya biar kita bisa makan." seulas senyuman tulus serta tutur kata yang terdengar lugu mengalun begitu saja dari lawan bicaranya. mengapa lelaki ini bisa begitu lembut suaranya terdengar? "terimakasih, ayo makan." seru Ganiya dan memulai makan lebih dulu. mereka makan dalam satu mangkuk yang sama. Ganiya sama sekali tidak peduli sekalipun pria di hadapannya sangat asing. dipedulikan saat terluka dan dimasakkan mie saat lapar, apalagi yang harus Ganiya syukuri selain itu? "Ganiya tidak sekaku yang di lihat. kenapa tidak melakukan hal yang sama di tempat kerja dan dengan wanita di kamar depan?" Gyan mengawali pembicaraan setelah semangkuk mie yang teramat mengembang habis. "terimakasih mie-nya," ucap Ganiya mengabaikan pertanyaan Gyan. "kalau Ganiya seperti sekarang kepada mereka, mungkin akan banyak yang peduli dengan Ganiya," "kalau lo gada hal penting, bisa keluar dari kamar gue. gue mau istirahat." tatapan Ganiya terlihat tanpa ekspresi. sedetik tatapan Ganiya berubah terkejut saat melihat respon lawan bicaranya yang panik. bukan panik biasa, dia justru terlihat sangat merasa bersalah. "maafkan saya Ganiya, saya tidak bermaksud membuat kamu marah. saya tidak akan berbicara hal yang tidak di perlu." tangan pria itu menangkup diatas pangkuannya, bahkan terlihat meremasnya seakan menahan takut. Ganiya menatap aneh pria di hadapannya. "lo ga salah apa-apa. kenapa panik?" Gyan menunduk dalam. "lagian lo itu siapa? tiba-tiba masuk kamar gue, ngobatin luka gue, masakin mie. lo bukan jin yang tiba-tiba nongol-kan?" tanya Ganiya sembari melipat tangan di depan d**a, menatap penuh selidik. "atau lo maling!?" tuduh Ganiya sembari menunjuk tepat di depan wajah Gyan. saat telunjuk Ganiya berada tepat di depan wajahnya, ia menggindar mundur penuh panik. "saya bukan maling" lirihnya. sebenarnya sedari tadi Ganiya waspada. bagaimana tidak waspada jika ada seorang pria asing yang tiba-tiba masuk ke kamarnya. tapi seperti di jelaskan dari awal, tatapan pria itu mengecoh. seakan terlihat penuh kejujuran dan murni dilakukan dengan tulus. bahkan Ganiya baru melihat ada manusia dewasa yang terlihat sepolos dan lugu anak usia 3 tahun. "saya Gyan. saya ada saat Ganiya membutuhkan saya, saya ada karna Ganiya yang ingin saya ada." suaranya mengalun lembut. lagi dan lagi Ganiya terperangkap dalam suasana asing yang menjebaknya. seakan ada dalam dunia asing, seakan waktu berputar lambat. kalimat yang tadi mengalun normal, terulang sampai tiga kali dalam kondisi yang lebih lambat. mengalun, dan terulang. 'saya ada karna Ganiya yang ingin saya ada' itu terus terulang dalam pendengaran Ganiya. begitu lembut, begitu mengalihkan. dalam satu detik jarum jam, Ganiya merasa seperti terpukul dari alam sadarnya. seakan kesadaran yang melayang kembali pada raganya. rasanya sama seperti di depan supermarket. aroma bunga yang menyeruak, aroma parfum maskulin yang tadi terasa dari tubuh Gyan. semuanya menyerebak menjadi satu dalam ruangan kamar yang tidak terlalu luas. semuanya terasa sama seperti di depan supermarket, teramat sama. bahkan, Gyan pun menghilang dari hadapannya. tatapan Ganiya masih terfokuskan kedepan. tepat dimana beberapa detik yang lalu terdapat pria lugu yang menahan panik. tapi hanya dengan satu detik itu semua hilang, lagi.... terasa seperti korban hipnotis, seperti penjelajah waktu satu detik, terasa aneh... mencoba berfikir rasional, Ganiya beranjak dari tempatnya dan menggeledah setiap ruangan kamarnya. seluruh harta yang ia punya dipastikan masih berada pada tempatnya, karna memang korban hipnotis sudah banyak apalagi korbannya wanita sendirian seperti dia. teramat mudah bagi pelaku beraksi. "ada apasih sebenarnya?!" Ganiya terlihat frustasi saat melihat seluruh barang berharganya masih berada di tempatnya. tidak ada yang hilang. tapi, mangkuk bekas mie masih berada ditempat semula. duaa sendok dan gelas masih menjadi saksi jelas atas keberadaan seseorang selain Ganiya dalam ruangan ini. ini antara Ganiya yang sudah hampir gila karna tidak sadar Gyan berpamitan pergi, atau Ganiya memang benar-benar gila karna Gyan memang sebenarnya tidak ada? hanya halusinasinya? tapi mangkuk mie dan gelas? Ganiya berjongkok lemas memandang mangkuk bekas mie. kenapa bisa dalam sekejap orang yang ada di hadapannya menghilang? apakah Ganiya melamun? sepertinya dia harus mengecek Cctv depan kamarnya. apakah ada pria yang keluar masuk kamarnya? "yaampun Ganiya... Cctv gada yang rusak. memang gada siapa-siapa yang masuk kamarmu selain kamu sehabis pulang kerja." ucap pemilik kost sembari menatap frustasi layar monitor yang menampilkan hal sama sedari tadi. setelah hal aneh yang terjadi, Ganiya langsung menemui pemilik kost untuk melihat kebenaran yang terjadi. niatnya ingin memantau kemana arah pergi pria tadi, namun fakta baru malah bermunculan. tidak ada seorangpun selain dirinya yang memasuki kamarnya! "coba di cek lagi Kak. dari pagar samping, barangkali dia masuk lewat jendela." Ganiya masih menyangkal apa yang dilihatnya. menghela nafas frustasi pemilik kost bertanya "ada seseorang yang masuk kamarmu? ada barangmu yang hilang? kalau ada barang yang hilang kita bisa lapor polisi, siapa tau Cctv-nya sudah di retas." sepertinya... tidak perlu melapor. "saya tadi seperti melihat ada seseorang kak, tapi gada barang yang hilang." perjelas Ganiya. "sepertinya hanya halusinasi saya" Ganiya memilih mengakhiri, dan kembali ke kamarnya. termenung menatap dinding kamar yang mendingin. terasa aneh dengan apa yang terjadi padanya belakangan ini. sepertinya, dirinya sebentar lagi akan gila.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD