17

1566 Words
***KIARA*** Hari ini hari kedua aku dan bang Zacki berada di Jogjakarta, kota yang selalu bikin aku kangen ingin mengunjunginya. Tak ada kata bosan ke tempat ini meski sudah mengunjunginya beberapa kali. entah kenapa… aku juga tidak tahu… malah aku sempat punya keinginan ingin tinggal di kota ini. Pagi ini selesai sarapan aku dan bang Zacki ingin pergi ke tempat wisata. Wisata pertama yang ingin di datangi adalah candi prambanan, kemudian ratu boko dan tebing breksi. Pukul 08.00 wib kami mulai meluncur ke wisata tujuan menggunakan motor yang kemarin kami sewa. Senang rasanya jalan – jalan naik motor dengan bang Zacki, walau panas tapi romantic. Bisa peluk bang Zacki dari belakang, untuk gamisku bawahnya lebar jadi friendly dipake naik motor. Sebenarnya aku sudah pernah sih ke candi prambanan dan ratu boko tapi entah kenapa aku tidak bosan datang ke tempat ini apalagi datangnya Bersama bang Zacki. Sepanjang jalan dari parkiran sampai ke candi tanganku terus di genggam oleh bang Zacki, tak dilepasnya barang sebentar. Ngambil uang buat bayar tiket aja ini tangan tetap dipeganggnya kaya takut banget aku kabur darinya. Hmmm…. Suamiku ini memang lebay sekarang, padahal sebelum nikah dia dingin banget sikapnya sama aku. Wajahnya datar tanpa ekspresi pas natap aku. Tapi sekarang sangat hangat, penuh ekspresi, selalu tersenyum bikin jantungku tambah berdetak kencang kalau sedang ditatapnya. “ Bang Foto dong disini.” Kataku saat berada dilokasi candi prambanan. “ Kita belum pernah foto berdua lo semenjak nikah.” Tambahku “ Iya yah kita belum punya Foto berdua, Cuma ada foto nikahan kita aja.” Sahutnya membenarkan. Bang Zacki mengeluarkan kamera dari tas ranselnya dan memotretku tanpa ijin. Ternyata suamiku ini sudah menyiapkan kamera dan aku gak tahu. “ Foto disana ya bang.” Ujarku sambil ku berlari ke salah satu candi yang kebetulan disana hanya sedikit pengunjungnya dibandingkan candi yang lain. Bang Zacki sampai meminta bantuan pengunjung lain agar kami bisa foto berdua. Setelah dari prambanan kami melanjutkan ke keraton ratu boko yang hanya berjarak sekitar 3 Km dari Prambanan. Seperti halnya di prambanan tadi disini kami tak lupa jepret – jepret untuk kenangan. Kaya anak ABG aja ya aku sama bang Zacki padahal umurku sudah lebih dari ¼ abad dan bang Zacki sudah kepala 3. “ Aku laper loh bang” kataku membuat bang Zacki terkekeh. “ Yasudah kita cari makan yuk abang juga lapar. Kamu sudah puas mainnya?” ujar bang Zacki yang kemudian merangkul bahuku. “ Udah bang, tinggal ke satu tempat lagi yang kita kunjungi.” Jawabku dengan semangat. Lagi – lagi bang Zacki terkekeh melihat ekspresi wajahku yang penuh semangat. Setelah makan kami melanjutkan perjalanan ke tebing breksi, letaknya juga tak begitu jauh dari prambanan. Lelah kaki ini dipake jalan seharian tapi hati ini sangat senang karena jalannya bareng orang yang terkasih. Saat Adzan ashar berkumandang di Hp bang Zacki, kami menyudahi petualangan di tebing breksi. Bang Zacki mengajaku mencari masjid terdekat untuk menjalankan kewajiban kami. “ bang habis dari sini kita kulineran ya nyari makanan – makanan enak!” ajakku saat kami keluar dari masjid. “ Kembali ke hotel dulu ya Dek! Kita mandi dulu trus istirahat sejenak baru ntar malam kita kulineran oke” sahut bang Zacki dan aku tembal “ Oke” Malam harinya kami keluar lagi menyusuri kota jogja mencari – cari makanan yang lagi hits dan enak disini. Dinginnya angin malam tak menghalangi kami untuk melanjutkan petualangan kami di jogja. Aku meminta bang Zacki memberhentikan motornya di toko bakpia merk terkenal di joogja. “ Pengen bakpia bang!” rengekku seraya turun dari motor menarik tangan bang Zacki. “ Kita kan pulangnya masih lama dek masa mau beli oleh – oleh dari sekarang” ujar bang Zacki. “ Siapa yang mau beli buat oleh – oleh abang! Aku beli buat dimakan sekarang. Aku tuh suka banget sama bakpia” kataku menyahut omongan bang Zacki. “ Yaudah ayo kita beli, mau rasa apa?” ajaknya sambil mengelus kepalaku lembut dan kemudian merangkul pinggangku masuk ke dalam toko. “ Mau semua Rasa boleh?” tanyaku “ Boleh… Ambilah sayang sebanyak apapun yang sayangku inginkan asal dimakan sampe habis” kata bang Zacki “ Siap bos” aku menyahut sambil mengangkat tangan kananku dan menaruh ujung jari telunjuk di ujung alis seraya memberi hormat. ___ Di hari ketiga aku dan bang Zacki berencana akan ke hutan pinus mangunan di daerah Bantul. Seperti kemarin aku dan bang Zacki pergi pagi – pagi setelah selesai sarapan di hotel. Disana menikmati sejuknya hutan pinus dan pergi ke rumah hobit dan 1000 batu songgo langit. Saat makan siang kami memutuskan untuk ke kopi klotok di jalan kaliurang. Rumah makan yang menyugukan menu – menu sederhana dan yang desa banget serta dengan pemandangan pedesaannya juga. “ Aku betah tinggal disini! Kita pindah kesini yuk bang” ajakku pada bang Zacki. “ Nanti abang pertimbangkan keinginan Adek. Untuk saat ini abang belum bisa mengabulkan keinginan adek ini.” Jawab bang Zacki. Aku mengerti maksud bang Zacki, usaha bang Zacki kan ada di Jakarta jadi kalau kami pindah ke jogja bagaimana dengan pekerjaan bang Zacki? “ Abang serius amat sih nanggapin permintaan adek? Itu kan hanya keinginan yang terlintas begitu aja bang. Gak usah dianggap serius! Adek juga kan punya kerjaan di Jakarta gak mungkin adek tinggalin gitu aja.” Kataku biar bang Zacki tidak kepikiran soal permintaanku. “ Abis dari sini kita kemana lagi dek?” tanya bang Zacki semangat berpetualang lagi setelah isi bahan bakar untuk tubuh. “ The lost world castle bang.” Jawabku sambil menyeruput es teh manis. Seru…. Seru …. Seru… itulah yang aku rasakan saat berpetualang dengan bang Zacki di Yogyakarta. Hari ini kami terakhir di jogya dan hanya akan berpetualang ke sekitaran kota jogja saja. Mungkin ke keraton, taman sari dan kulineran menikmati lezatnya santapan nusantara khas joga. Karena rencananya ba’da dzuhur nanti aku dan bang Zacki akan ke magelang – jawa tengah dan menginap disana. Kami akan ke candi Borobudur sebelum besok sore balik lagi ke jogja karena malamnya kami harus Kembali ke Jakarta naik kereta sesuai permintaanku. “ Bang ayo bangun… mandi ini udah jam 6 loh nanti gak sempet jalan – jalan” rengekku pada Bang Zacki dari sejak sholat subuh tadi selalu ingin bermesraan denganku. “ Ini kan honeymoon kita dek.. biaralah pagi ini kita di kamar dulu aku masih pengen meluk kamu dan….” Sahut bang Zacki yang kemudian langsung membuatku tak berdaya lagi dengan serangannya. Aku hanya pasrah menerima kenikmatan yang dia berikan untuk kedua kalinya di pagi ini. Jam sudah menunjukan pukul 08.30 Wib dan kami baru selesai sarapan di kamar. Tadi kami tak sempat sarapan di resto hotel, bang Zacki meminta sarapannya di antar ke kamar. “ Barang – barang kita sudah di bereskan semua dek?” tanya bang Zacki sambil memakai kemejanya. “ Bang… harus ya kita pake baju couple kaya gini? Abang gak malu? Abang kan udah tua.” Tanyaku dan bang hanya terkekeh mendengar pertanyaanku. Entah ini baju pesan dari mana, bang Zacki menyuruhku menggunakan kaos hitan dengan tulisan MY LOVE di bagian perut sama dengan yang bang Zacki pakai. “ Enak aja abang dibilang tua. Segini masih mudanya. Lagian kenapa sih dek Cuma pake baju couple doang apa susahnya… “ Emang abang udah tua bang… udah kepala 3.” Ujarku sambil ketawa terbahak. “ Lihat aja nanti malam… abang hukum kamu karena sudah ngatain suami sendiri tua! Abang gak akan kasih kamu waktu buat tidur nanti malam.” Ancamnya membuat aku menghentikan tawaku dan bergidik membayangkannya bakal gak akan bisa jalan nanti aku.. Selesai berkunjung ke taman sari dan keraton kami pergi makan gudeg di kp. Wijilan, kata orang sih disini gudegnya enak makanya aku dan bang Zacki ingin mencicipinya. Dilanjutkan perjalanan ke magelang karena sebelum keluar tadi pagi kami sekalian check out agar tidak bolak balik. Kebetulan juga bang Zacki sudah menyewa mobil untuk perjalanan kami ke magelang. Sesampainya di magelang bang Zacki langsung membawaku ke hotel untuk check in. Dia kendarai mobil masuk kejalan kecil, gak kecil banget sih tapi bukan jalan utama juga. Entah hotel apa yang bang Zacki pesan, kenapa letaknya tidak di tengah kota malah masuk ke pedesaan. Dan semakin masuk pemandangannya semakin indah, banyak sawah, perkebunan warga dan pemandangan gunung Merapi yang terlihat jelas siang menuju sore ini. Tidak begitu banyak kendaraan juga yang berlalu Lalang di jalanan ini. Perjalanannya semakin ke dalam agak sedikit menanjak dan sampai kami tiba di sebuah Gerbang dan sepertinya ini hotelnya. “ Wah… bagus banget bang tempatnya.” Kataku takjub melihat hotel yang kami datangi ini. Aku tidak menyangka ada hotel mewah seperti ini di tempat yang jauh dari kota. Ini sih beneran buat bulan madu jauh dari keramaian, tempatnya asri, dan ornament- ornament hotelnya juga bener – bener tradisional banget tapi pas masuk kedalam kamar, fasilitasnya modern banget. ‘ Pasti mahal ini hotel ‘ gumamku dalam hoti “ Suka gak?” tanya bang Zacki pas kami masuk kedalam kamar. “ Suka banget bang! Ini lebih mirip kaya Vila, kamarnya menclok – menclok “ jawabku membuat bang Zacki terkekeh. “ Kalo suka kita nginepnya dsini 2 hari ja” “ Trus aku gak masuk – masuk kerja gitu bang? Nanti istrimu ini dipecat dari kerjaannya.” Ujarku menyahuti ucapan bang Zacki. “ Biarin dipecat juga, biar adek abang bawa kemanapun abang pergi.” Kata bang Zacki tersenyum menggoda. Sore harinya selepas ashar aku dan bang Zacki jalan – jalan di sekitar hotel. Senang rasanya kaya di kampung. Jadi makin pengen pindah kesini…
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD