bc

Spontan Married

book_age16+
657
FOLLOW
4.6K
READ
possessive
family
friends to lovers
goodgirl
badgirl
inspirational
serious
city
husband
substitute
like
intro-logo
Blurb

“Saya nikahkan anak saya Raimas Ahmad dengan mas kawin berupa 10gram logam mulia dibayar tunai”

“Saya terima nikah dan kawinnya Raimas Ahmad binti Ahmad dengan maskawin tersebut dibayar tunai”

“Sah?” Tanya Ustadz sebagai wakil dari penghulu.

“Sah!”

Tiiitt tiiit ttiiiiiiiiiiitttt suara monitor begitu nyaring menandakan terhentinya jantung. Raimas langsung menghambur ketepi ranjang Yasmin.

Yasmin meninggal tepat saat sang kekasih Ibnu menghalalkan adiknya Raimas. mereka menikah atas dasar cinta kepada sang kakak, padahal Raimas memiliki kekasih. lalu bagaimana keadaan pernikahan dengan atas dasar cinta kepada orang lain?

apakah Ibnu dan Raimas akan mempertahankan pernikahan mereka atau justru Raimas memilih kekasihnya?

chap-preview
Free preview
SAH
“Saya nikahkan anak saya Raimas Ahmad dengan mas kawin berupa 10gram logam mulia dibayar tunai” “Saya terima nikah dan kawinnya Raimas Ahmad binti Ahmad dengan maskawin tersebut dibayar tunai” “Sah?” Tanya Ustadz sebagai wakil dari penghulu. “Sah!” Tiiitt tiiit ttiiiiiiiiiiitttt suara monitor begitu nyaring menandakan terhentinya jantung. Raimas langsung menghambur ketepi ranjang Yasmin. “Kak, kak Yasmin” Raimas memanggil nama kakaknya dan mengguncang-guncang badannya berharap sura monitor itu kembali berdegup layaknya jantung. Semua yang ada di ruangan itu menangis. Raimas yang paling terpukul dengan meninggalnya sang kakak. Yasmin adalah kakak Raimas, ia divonis kangker otak sejak dua tahun yang lalu, dan selama dua tahun ini Raimaslah yang sering menemani sang kakak untuk berobat dan kemoterapi. Hingga Yasmin dimandikan dan di shalatkan suara isak tangis masih terdengar. Ibnu, yang kini menjadi suami dari Raimas tidak kalah sedih, dari semenjak ia ucapkan ijab Kabul ia lebih banyak diam, pikirannya berkecamuk, tak sampai hati menyakiti hati sang kekasih yang selama ini menjadi ratu didalam hatinya. Pandangannya kosong, tak dapat terbaca. Sekarang ia telah menjadi suami dari adik sang kekasih, mengabulkan permintaan terakhir Yasmin uantuk menikahi adiknya, Raimas. Pikirannya bergejolak saat iya menyetujui keinginannya, sesungguhnya yang ia ingin nikahi adalah Yasmin bukan Raimas adiknya. Bulir bening dan hangat jatuh lagi dari pelupuk matanya mengingat permintaan terakhir itu, bagaimana ia bisa mencintai seseorang yang bahkan sebelumnya sudah ia anggap sebagai adik sendiri. Tarikan nafas panjang terus ia keluarkan dengan kasar, masih mencerna keadaan. Kacau balau. Ditinggalkan seseorang yang sangat ia cintai. Sampai pemakaman selesai dan para kerabat keluarga berpulang Ibnu dan Raimas masih belum saling berbicara. Tidak ada kebencian diantara mereka, pernikahan ini telah disetujui oleh kedua belah pihak, dengan niat membahagiakan sang kakak. “Kamu yakin akan menikah dengan ku Raimas?”sebelum ijab Kabul itu berlangsung Ibnu diskusi kecil dengan Raimas. “Demi kak Yasmin”Jawab Raimas dengan tarikan nafas dan berat. “Menikah tanpa dasar cinta?” “Cinta kepada kak Yasmin adalah dasarnya, hiks” Akhirnya Raimas meneskan air mata, bagaimana pun hatinya juga bergejolak anatara iya dan tidak, menolak atau menerima, begitu berat permintaan sang kakak. “Pikirkan baik-baik Rai, bahtera pernikahan nanti adalah kita yang akan menjalani” “Baik, kalau begitu aku akan shalat dan memantapkan diri” Nyatanya setelah shalat Raimas semakin mantap dan yakin untuk mengabulkan keinginan sang kakak. Kini keduanya tengah berada didalam ruangan yang sama, kamar Raimas. “Kak” Panggil Raimas. Bingung dengan Ibnu yang sejak siang masih terdiam. “Kak, kak Ibnu” dengan lembut Raimas menepuk bahu Ibnu. “Oh, iya Rai, ada apa?” “Dari siang kakak belum minum, ini minum dulu” Raimas menyodorkan segelas air putih, bagaimana pun sekarang Ibnu adalah suaminya dan ia harus menghormatinya. “kalau kakak belum siap untuk tinggal bersama, mungkin ada baiknya kita juga berpisah kamar atau rumah dulu” Saran Raimas. Kondisi Raimas juga masih bersedih, ia kehilangan sang kakak, dan ia pun masih ingin sendiri menikmati kesedihannya sampai ia merasa tenang. “Mmmmm” Ibnu tampak berfikir. “Untuk mala mini mungkin aku disini Rai, gak apa-apa kan?” “Iya” Dengan ragu raimas menyetujui. “Kenapa kakak setuju dengan pernikahan ini? Kakak bisa menolaknya kalau tidak setuju” Banyak pertanyaan yang ingin ia berikan, namun sayang Ibnu telah terlelap. Gurat kesedihan begitu jelas di wajahnya. Sampai tengah malam Raimas masih belum bisa memejamkan matanya. “Kak Yasmin, ayo bangun, sini aku rias wajahnya, biar cantik” Raimas semangat ingin memoles sang kakak yang akan menikah “Engga Rai, gak usah, kakak kan udah cantik, udah gini aja cukup” tolak Yasmin dengan senyum penuh kelembutan. “Ayo, kalo engga nanti Kak ibnu nya pindah ke yang lain lho” “hahaha” tawa Yasmin lembut “sebelum pindah, apa kakak pindahin aja kali ya” “ikh, kak Yasmin bukanya takut malah nantang” Raimas cemberut. “Yaudah, ayo bikin cantik kaka” dengan hati-hati Raimas memoles wajah pucat Yasmin, beberapa polesan saja terlihat aura kecantikan luar dalam Yasmin. “Rai” “Mmmm” “Kamu aja gih yang nikah” “Apa sih kakak, orang Indranya juga gak ada” Indra adalah kekasih Raimas yang sudah sejak lama diperkenalkan kepada sang kakak, namun hubungan mereka pun belum terlalu jauh, apalagi untuk ke jenjang pernikahan, Raimas yang masih kuliah semester enam juga masih menikmati masa-masa mengerjakan tugas dan bermain dengan teman-temannya. Raimas bekerja sebagai foto grafer produk, yang sudah ia lakoni sejak SMA karena hobinya memotret menambah alasan untuk tidak menikah di usia muda. “Bukan sama Indra, sama ibnu” Terang Yasmin mengejutkan Raimas “Si kaka bercanda, yang akan nikah dengan kak ibnu itu kak yasmis, bukan ak, ngaco” Raimas geleng-geleng kepala tak lantas menghentikan kegiatannya. “Kalau kakak ada satu permintaan, kamu mau mengabulkannya gak?” “jangan bilang permintaannya aku nikah sama kak ibnu” Raimas berprasangka. “mmmm” Yasmi menjawab dengan senyum yakin. Raimas menghentikan kegiatannya dan menyimpan peralatan kosmetiknya. “Kak, kakak jangan bercanda deh” “Lagi ngomongin apa sih, seru banget kayanya” Tiba-tiba Ibnu menghampiri kakak beradik yang sedang berdebat kecil. “Tuh kak Yasmin bercanda, bercandanya aneh-aneh” Raimas melanjutkan kembali kegiatan memoles pipi sang kakak. “Ada apa yas? Kepo aku” Ibnu duduk di sisi Yasmin “Katanya Raimas mau menikah Nu” “Waaahh, kamu mau ikutan sama kita nikah Rai?” Raimas hanya diam, menunggu suara sang kakak. “Kapan Rai?” “Mungkin hari ini” Jawab Yasmin “Barengan sama kita? Bener-bener kamu Rai, gak mau kalah sama aku” Raimas masih terdiam “Tapi Indranya belum datang, tak sabar aku ingin ketemu sama dia” “Bukan sama dia Nu” Yasmin menjeda, Ibnu menoleh tanpa suara “Tapi sama kamu” Tak bisa disembunyikan raut kagetnya. “Bercanda kamu” senyum sumringah Ibnu menghilang karena ulah Yasmin. “Tidak Nu, aku serius” uangkapnya dengan senyum tulus mendamaikan, “Ini permintaan terakhirku, kamu mau kan? Aku percayakan adikku hanya sama kamu Nu” “Indra lebih baik daripada aku Yasmin, kamu harus tahu itu” “Tidak Nu, uhuk… uhuk….” Yasmin terbatuk “Aki ingin kamu yang menjadi pendamping adikku dan menjaga selamanya untuk aku” Suara Yasmin melemah, hampir tidak terdengar, Ibnu tertunduk mendengarkan penuturan sang kekasih “Aku hanya mencintaimu Yasmin, sampai kapanpun takkan terganti” “Tidak Nu, kamu harus hidup bahagia” semakin pelan suara Yasmin. Hawa dingin dini hari tak membuat Raimas beranjak dari duduknya melihat bintang yang masih setia pada langit di malam itu. Nafas panjang nan berat ditarik kemudian dikeluarkan dengan kasar. Air mata telah kering sejak Ibnu mengistirahatkan matanya, belum lelah memikirkan hidupnya untuk esok hari dan mengenang sang kakak yang telah pergi. “Rai” Suara Ibnu membuyarkan lamunannya. Raimas menoleh “Kita shalat yu” Ibnu beranjak dari tempat tidur. Raimas tak menjawab. “Rai” “Iya kak?” Ibnu mendekati Raimas. “Maafkan kakak hiks hiks” Tiba-tiba Ibnu menangis “Maaf, karena telah membawamu dalam pernikahan ini, maaf karena tak bisa menolak permintaan Yasmin, maafkan kakak hiks hiks” Raimas terdiam. Ia tahu bahwa ini bukanlah salah Ibnu, Ia juga turut andil dalam mengambil keputusan yang sulit kala itu. “Tidak kak, ini bukan salah kakak” Suara Raimas tercekat menahan tangis “Aku juga, aku juga menyutujuinya kak hiks hiks” akhirnya tumpah kembali air mata yang ia tahan. “Mungkin… hiks mungkin ini yang terbaik kak hiks hiks” keduanya menangis. Pernikahan atas dasar cinta kepada orang lain, Raimas karena sangat menyayangi dan mencintai sang kakak, dan Ibnu yang juga mencintai Yasmin, menikah untuk memberikan kebahagiaan terakhir pada Yasmin. Shalat dua Rakaat, setelah prosesi ijab Kabul kemarin mereka belum sempat melakukannya dan setelah itu Ibnu berdoa sembari memegang ubun-ubun Raimas yang kini menjadi istrinya. Hiks hiks suara tangis tak berhenti pada saat Ibnu berdoa, bukanya berhenti, suara Ibnu semakin keras, ia masih mengingat Yasmin, ia menolak melupakan Yasmin, dan ia juga belum bisa menerima kenyataan bahwa ia sekarang adalah seorang suami. Setelah selesai mendoakan dan Ibnu mencium kening Raimas tangin keduanya tumpah kembali, Raimas menangis dalam pangkuan Ibnu dan dibalas dengan pelukan tangis Ibnu. Raimas memikirkan bagaimana hubungan percintaannya dengan Indra yang sama sekali belum tahun tentang pernikahan ini. “Rai” “Iya ka” “Bagaiamana kalau kita rahasiakan dulu pernikahan kita dari teman-teman? Mungkin saja pernikahan kita juga berakhir di tengah jalan, kamu juga tahu bahwa pernikahan ini atas dasar cinta kepada Yasmin, bukan karena aku mencintai kamu, atau kamu mencintai aku, aku juga tahu bahwa kamu sekarang masih punya seseorang yang perlu penjelasan tentang pernikahan kita. Apakah nanti lanjut atau tidak kita belum tahu. Aku…” kata-kata Ibnu terhenti, terlihat berfikir kata apa yang pas untuk menjelaskan bahwa ia tak ingin ada perceraian dalam sebuah pernikahan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.0K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

TERNODA

read
198.3K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
38.1K
bc

My Secret Little Wife

read
131.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook