Tidak membutuhkan waktu lama, untuk Indra menemukan pelakunya. Wajah sumringah yang ditampilkan oleh pengirim bunga misterius itu membuat mata Indra memerah dan mengepalkan tangannya geram. Ingin rasanya ia berlari dan menghajar sang tersangka. “Tahan Dra, hanya beberapa hari lagi kita disini, tahan-tahan.” Gumam Indra sembari mengelus d**a. Satu persatu karyawan Atrust datang, Indra tidak bergeming dari tempat duduknya dan memerhatikan tempat duduk sang kekasih. Azka dan Raimas datang bersamaan. Keduanya terlihat berbincang dan memerhatikan bunga diatas meja Raimas. Tak disangka Raimas langsung membuang bunganya. Indra tersenyum sinis. “I love you Rai” Amarah Indra sedikit mereda melihat yang dilakukan oleh Raimas. Hari ini fokusnya buyar setelah mengetahui sipengirim bunga, fiki

