Twenty Nine

1554 Words

Riuh kendaraan di akhir pekan, serta suara klakson yang saling bersahutan menjadi saksi bahwa perjalanan yang dilakukan oleh Galuh dan Geo lumayan menyenangkan. Tidak ada canggung seperti yang Galuh khawatirkan, padahal jika dilihat, Geo adalah tipe manusia yang hanya akan bicara jika diajak bicara. Dan kenyatannya memang seperti itu, hanya saja Geo sedikit aktif dengan bertanya balik pada Galuh. Pria itu juga mudah tertawa sehingga Galuh bisa menikmati tawa Geo dengan suka hati. "Apa kita perlu gandengan tangan pas masuk?" Pertanyaan yang tidak terduga itu datang dari Geo ketika mereka sudah akan memasuki gedung. Galuh menaikan sebelah alisnya, kebingungan. "Maksudnya?" Geo tampak mengulum bibir, gerak-geriknya tampak kikuk. "Ini..kamu datang kesini dan ngajak saya, karena kamu ma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD