Chapter 21

1865 Words

Tak berselang lama pesawat jet sudah mendarat dan Carolina langsung turun lebih dulu mengacuhkan panggilan William. “Apa telingamu ini tuli, hum?” Menyentil telinga Carolina. Sementara Carolina sama sekali tak merespon protes William, dia justru bergegas memasuki mobil. Sepanjang perjalanan terus mengacuhkan William. Tak ada sepatah kata pun yang mau keluar dari bibirnya. Setelah hampir tiga puluh menit mobil yang membawa keduanya kini berhenti di sebuah hotel mewah. Sepanjang melewati koridor hotel tak sekalipun mau menatap ke arah William meskipun mereka ini berjalan bersisian. Setelah membuka pintu kamar, William langsung melenggang pergi begitu saja. Padahal dalam hati ingin rasanya di manja, di rayu tapi nyatanya sekarang ini malahan William yang mengacuhkannya. Tak dapat di t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD