Sang surya mengintip malu-malu menerpa wajah tampan William. Tubuh polosnya menggeliat menampilkan senyum seksi. Mimpinya semalam terasa sangat nyata dan rasanya ingin mengulangnya lagi. Enggan membuka mata karena masih ingin merengkuh kembali mimpi indahnya. Sementara di lobby, Jasmine terlihat sangat marah karena petugas receptionist tidak mau memberikan nomor kamar William. Beruntung salah satu model WD magazine melintas di depannya. “Hai kau!“ Panggilnya. Yang dipanggil merasa bingung mencari ke arah sumber suara. “Kau tidak mendengarku, hah? Apa telingamu tuli dan juga mata mu ini buta, hah? Seorang super model Jasmine Hillery berdiri di sini tapi kau pura-pura tidak melihat.” “Ada perlu apa kau memanggilku, Jasmine?” Nada suaranya tak bersahabat karena memang tak suka dengan

