Chapter 17

2192 Words

Seketika rahang Stuard mengeras, tangan mengepal, sorot mata berubah gelap di iringi suara gemelatuk gigi. “Lihatlah kelakuan putra kesayangan mu!” Melempar majalah ke wajah istrinya. Tak seperti Stuard yang terlihat murka jutru Marisa menyungging senyum bahagia sembari mengusap sampul majalah yang memperlihatkan foto William bersama Carolina, keduanya terlihat sangat serasi. Kemudian mendongak menatap Stuard. “Memangnya salahnya dimana? Putramu itu kan memang mewarisi sifat player mu?” Mendengarnya membuat rasa tak suka. Lalu menghujani sang istri dengan tatapan nyalang. “Yang ku katakan sesuai kenyataan. Jangan menatapku seperti itu!” Nada suara Marisa meninggi. Seketika tatapannya melembut. “Ini beda Marisa, apa kau tak lihat bahwa William sendiri yang melakukan konferensi pers dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD