Chapter 19

2014 Words

Manik dark brown terus menatap lekat kekasihnya yang sedang memoleskan bedak dan juga lipstik. Warna peach yang menghiasi bibir mungil seolah menggodanya untuk segera menyesap rasa manis. Sesekali tatapan keduanya saling bertemu melalui pantulan kaca. Merasa kesal terus di awasi membuat Carolina memutar duduknya, melempar tatapan mematikan ke arah William. “Mau sampai kapan terus menungguiku seperti ini. ku mohon keluarlah dulu sampai aku selesai ber-“ Tak mengindahkan peringatan justru tubuh kekar bangkit dari kursinya, berjalan mendekat. “Apa kehadiranku mengganggumu My Pricess?” “Sangat!” Mengerling nakal. “Benarkah?” Lalu yang terjadi sedetik kemudian bibir ranum sudah di lumat habis. Tanpa sadar tangan Carolina mengalung ke leher. Seperti mendapat sinyal, ciuman William makin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD