“Kalau memang Kak Yasmin yang enggak mau pergi, biar aku aja yang pergi." Oh, jelas Regan langsung kelabakan usai mendengarnya. Ia menghadang langkah Yaya yang hendak meraih kopernya kembali, tangannya ikut bekerja sama mencekal tangan Yaya erat. “Ya, Please...” mohonnya dengan nada putus asa. Yaya membuang pandangannya ke samping. Ia mendengus kasar, tak sudi menatap wajah melas Regan yang bisa saja membuatnya kembali luluh. “Jangan banyak drama, Ya!” sentak Yasmin. Yaya melotot tak terima. Bukannya yang banyak drama adalah wanita itu sendiri? Yaya tidak ingin menyepelekan kondisi mental Yasmin yang terguncang karena musibah yang wanita itu alami, hanya saja kenapa Yasmin harus bertindak semenyebelkan ini? Kalau memang sakit mental, ya berobat, bukan malah membuat rumah tangga

