36

1057 Words

Alan mendengar cerita mamanya Ira dengan fokus, nasib Ira tidak jauh berbeda dengan Alan yang juga jadi tulang punggung keluarga, hanya saja Alan tinggal meneruskan perusahaan yang sudah disiapkan oleh Papanya sebelum pergi untuk selama-lamanya. “Nak Alan sudah makan? Bagaimana kalau kita makan bersama,” tawar Mamanya Ira. “Tidak usah Bu, saya sudah makan tadi di rumah, kalau Ibu mau makan, makan saja Bu, saya di sini saja.” “Ya sudah kalau begitu, ibu masuk dulu ya, kopinya di minum.” “Baik Bu,” jawab Alan tersenyum. Siti masuk ke dalam rumah untuk makan, dia tidak bisa telat makan, nanti asam lambungnya bisa naik. Ira sudah selesai mandi, dia berdandan ala kadarnya saja, kemudian menuju meja makan sambil membawa kotak nasi. “Kamu tidak makan di rumah Nak?” tanya Siti yang melihat I

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD