65

1141 Words

“Kalian sudah pacaran?” tanya Siti kaget, dia menatap Dhav yang menekukkan wajahnya, Siti tahu ada perasaan kecewa yang teramat dalam di benaknya, tapi ini juga bukan maunya Siti, dia tidak bisa berbuat apa-apa. “Benar Bu, Ibu tidak keberatan kan?” tanya Alan kembali. “Em, tidak, Ibu semua terserah di tangan Ira,” jawab Siti tersenyum. Yang dia tahu Alan lelaki baik, dia juga tidak mungkin menolak Alan untuk jadi kekasih hatinya Ira. Alan tersenyum puas dengan jawaban Mamanya Ira, sedangkan Dhav masih terus mengatur ritme jantungnya agar lebih rileks. “Bu, saya pamit pulang dulu ya,” ucap Alan lagi yang menyalami Bu Siti, Alan sudah yakin membiarkan Dhav masih mematung di rumah tersebut, karna Alan sudah berbicara dengan Mamanya Ira. “Iya Nak Alan, hati-hati di jalan,” jawab Siti. Ir

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD