29

1201 Words

Andai Senja mengerti, betapa pahitnya sebuah keheningan, mungkin saja dia tak ingin melalui sedetikpun momen, saat Fajar menyongsong. . dan Jikalau Mentari bisa mendengar, sayup iba dari burung yang berpulang ke sarang, mungkin dia ingin bertahan sebentar lagi, sebelum TUHAN-nya membangunkan kembali. Lalu, bagaimana dengan seorang laki-laki, Yang tetap berpegang teguh, Pada rasa yang sebenarnya tak memberi teduh ? Bagaimana dengan seonggok harapan, Dari seseorang yang bahkan lupa, Tentang dunia yang begitu lapang ? Andai saja Engkau mengerti, Andai saja Engkau pahami, Rasa ini begitu berarti, Kucintaimu dalam Diam sepanjang hari. . . . Tak langsung menjawab, mendengar permintaan aneh Dhav, membuat Lina malah bertanya balik pada Dhav. “Mobil yang paling tua? Untuk apa?”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD