47

1308 Words

Ira menjulurkan tangannya pelan-pelan ke depan Alan, Alan menarik tangan Ira dan mengajaknya untuk duduk di sofa. Dia mengambil alkohol di kotak P3K, dia membaluri jari Ira dengan kapas yang sudah basah dengan obat. “Kerja yang hati-hati, kamu lagi ada masalah ya?” tanya Alan, Ira menggeleng. “Lalu, kamu mengkhayal?” tanya Alan lagi sudah selesai mengobati tangan Ira, tinggal menunggu obatnya kering. “Tidak juga,” jawab Ira datar. Pintu ruangan Alan yang terbuka membuat siapa saja bisa melihat kedekatan mereka berdua. “Ssst,” bisik Rita memanggil temannya, dia yang memang sering memata-matai kedekatan Alan dan Ira akhirnya menangkap pemandangan yang luar biasa. Temannya Rita langsung berjalan mendekati Rita. “Ada apa sih?” tanya temannya. “Sstt, jangan keras-keras bicaranya, coba k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD