21

2626 Words

Dia baru sadar kalau mereka sudah sampai di depan rumahnya sendiri. “Mikirin apa sih?” tanya Dhav dengan lembut. “Mikirin kamu,” batin Ira yang lagi-lagi jadi melamun. “Nah kan, melamun lagi, kamu kenapa?” tanya Dhav. “Tidak, aku hanya sedang memikirkan tugas kantor,” jawab Ira berbohong. “Jangan terlalu di pikirkan, kamu juga harus jaga kesehatan kamu, jangan bengong-bengong, tidak baik untuk tubuh.” “Tidak baik kenapa?” tanya Ira penasaran. “Takut kesambet setan, haha,” jawab Dhav bercanda membuat Ira kembali mencubit lengan Dhav. “Pulang sana!” “Aku di usir,” ucap Dhav sok ngambek. “Biarin!” jawab Ira yang pergi masuk ke dalam rumahnya. Dhav melihat punggung Ira yang berlalu dari hadapannya, dari segi badannya, Ira wanita yang cantik dengan badannya yang ramping, tapi penamp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD