Pagi pun menjelang. Pias-pias jingga menghiasi langit kota Pekanbaru dari arah timur. Matahari sedikit demi sedikit mulai menampakkan dirinya dengan malu-malu. Seperti biasa, selepas subuh, Sicilia sudah sibuk berkutat dengan peralatan dapurnya. Aroma wangi rempah-rempah mulai menyeruak di rumah itu. Aroma wangi nan menyengat serta menggugah selera itu, tidak hanya tercium di dalam rumah saja, tapi sampai ke luar rumah. Bunyi desis ketika rempah dan bumbu halus itu bertemu dengan minyak goreng yang panas, membuat siapa saja seketika merasa lapar. “Masyaa Allah, Nak ... Cici masak apa sih? Kok wangi sekali.” Yeni menyusul putrinya ke dapur. “Ini, Ma. Cici masak gulai ikan patin. Rencananya nanti mau bawa ke rumah sakit beberapa potong untuk makan kak Santi dan anak-anaknya.” Sicilia ter

