TAO – 64

1340 Words

Sicilia duduk di tepi ranjang seraya memerhatikan kamarnya dengan saksama. Tidak ada yang berubah dengan kamar itu. Masih terang karena sinar lampu menerangi kamar itu dan masih bersih karena Sicilia memang rajin membersihkan dan merapikan kamarnya. Ya Allah, ada apa ini? Apa jangan-jangan kedatangan bang Herman membawa aura buruk ya? Astaghfirullah, kenapa aku jadi berpikiran negatif begini? Sicilia seketika menyeka wajahnya. Tubuhnya terasa panas dan wajah Herman selalu saja terbayang-bayang di benak Sicilia. Sicilia merasa ada dorongan yang sangat kuat. Dorongan itu menyuruhnya untuk keluar seraya menemani Herman dan Santi berbincang. Sekuat tenaga, Sicilia melawan dorongan itu. Ia tidak ingin memperturutkan pikiran aneh yang kini menggelayuti sel otaknya. Semakin Sicilia berusaha me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD