Davin meneguk ludah berulang kali seraya kakinya berjalan perlahan mendekati peti mati yang memang tutupnya dalam kondisi terbuka padahal dia sudah menutupnya rapat. Tentu saja pelaku yang melakukannya adalah Geundis karena gadis itu baru saja mengakuinya tanpa dia tanya.
Seandainya dia tidak melihat apa yang dilihat Geundis, Davin bertekad akan memarahi gadis itu karena selain sudah menimbulkan keributan, dia juga membuka tutup peti sembarangan.
Davin terus berjalan menghampiri peti, dan dia tanpa sadar tersentak kaget karena seseorang tiba-tiba memeluk lengannya. Tentu saja pelakunya adalah Geundis yang entah sejak kapan berjalan mengikutinya menghampiri peti itu.
Davin berdecak, gemas sendiri dengan tingkahlaku Geundis yang menurutnya labil. Tadi gadis itu ketakutan, tapi sekarang
