PART 27

1963 Words

Geundis berjalan dengan lunglai menuju tempatnya bekerja, apalagi jika bukan ruang penyimpanan mayat. Lorong menuju tempat itu memang paling angker sepertinya karena setiap melewati lorong itu, Geundis merasa bulu kuduknya langsung meremang.  Begitu jaraknya dengan ruang penyimpanan jenazah sudah dekat, Geundis mengembuskan napas pelan. Setelah insiden yang dialaminya dengan Cindy, bisa dikatakan ini pertama kalinya Geundis kembali menginjakan kaki di tempat itu lagi. Tempat yang Geundis anggap terkutuk dan paling angker di rumah sakit itu, sialnya setiap hari dia harus bekerja di sana.  Geundis berniat melanjutkan langkah karena baru saja dia sempat menghentikan sejenak langkah kakinya. Namun, belum sempat kakinya kembali melangkah dari tempatnya berpijak.  Puk!  “Aaakhh!” Geundis re

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD