PART 31

2089 Words

Geundis tampak lahap menyantap bakso yang dibelikan Aarav. Rasanya begitu lezat, sangat pas dimakan di malam hari yang terasa dingin. Apalagi tadi Geundis tidur sambil duduk di lantai, sungguh dia tak sadar saat melakukukan itu, yang pasti sekarang dia merasa pegal dan kedinginan.  “Gimana rasanya? Enak, kan?” tanya Aarav. Geundis yang sedang fokus menunduk pada mangkok baksonya pun kini mengangkat kepala, tersenyum lebar sambil mengangguk-anggukan kepala karena dia tak bisa mengeluarkan suara, mulutnya masih penuh dengan bakso yang dia kunyah dan belum sempat dia telan.  Melihat mulut Geundis yang penuh makanan, Aarav tertawa.  “Kok kamu ketawa sih, Rav?” “Lucu aja lihat kamu yang dari dulu nggak pernah berubah. Pasti terburu-buru kalau makan.” “Ya, mau bagaimana lagi. Situasinya se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD