Samar-samar Diana mendengar suara Langkah kaki menuju koridor. Di mana mereka berada saat ini. Seketika Diana menghela nafas lega. ‘Akhirnya.. Ada juga yang melewati koridor ini.’ Gumam Diana dalam hati. Dokter Firdaus terlihat sangat kecewa. Ia diam dan terus menatap wajah Diana yang tidak pernah ingin bertatapan dengannya. “Jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan. Saya permisi dulu, Dok.” Pamit Diana memutar tubuhnya membelakangi Dokter Firdaus. Dengan cepat ia ingin meninggalkan tempat itu tapi lagi-lagi Dokter Firdaus membuat langkah kakinya terhenti. “Siapa pria itu?” Tanya Dokter Firdaus. Membuat Diana terus Manahan rasa kesalnya. “Siapapun dia.. Itu bukan urusan anda, Dok. Anda bukan keluarga apalagi kakak atau ayah saya” Jawab Diana mengepalkan tangannya erat. “Siapa bi

