Bab 8

1306 Words

Siang itu di sebuah kedai es teh dekat taman kota. Sepasang insan tengah menikmati es tehnya masing-masing. Mereka masih mengenakan seragamnya masing-masing. Sesekali terdengar sendau gurau dari bibir keduanya. Senyum cerah terlihat dari si gadis. Tawa keduanya riuh terdengar. Pancaran bahagia terlihat dari raut wajahnya “Udah, Bang. Gak kuat perut gue” kata Si gadis sambil memegangi perutnya yang mulai kaku karena banyak tertawa sedari tadi “Kamu sih, Ray” elaknya “Guyonan loe jayus, Bang” belanya sambil sesekali tertawa “Udah, sih. Eh Ray bentar lagi mau SMA kan?” ujar Rahmad mengalihkan pembicaraan “Iya Bang” “Mau nerusin ke mana, Ray?” tanyanya “Deket-deket sini aja, Bang. Males jauh-jauh” jawab Raya sambil menyeruput es tehnya yang tinggal gula batu “Di SMA abang aja, Ray” s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD